NADZAR

Awalnya di luncur proyek bendungan di sungai Progo, tapi terkendala.

Sungai yang ndak kering dan pembangunan dalam simalakama.
Tidak di bangun kegunaannya luar biasa, di bangun banyak menelan biaya.

Akhirnya di cari orang alim bijaksana.
Untuk di dengar saran bagi semua.
Di minta mereka menyembelih nadzar tak biasa.

Berupa 2 ekor kambing dan dagingnya di bagi ke semua.
Dengan kategori pekerja dan warga.
Selesai daging di bagi aneh pun terjadi di luar nalar mereka.

Sungai berhenti mengalir dan proyek pun di laksana.
Begitu proyek selesai sesuai rencana. Sungai mengalir deras seperti terbendung lama.

Semua pun gembira.
Dan jadilah ilmu yang istimewa.
Bahwa nadzar yang utama itu darah yang di alirkan atau sembelihan tak hanya idhul adha.

Ketika di tanyakan kepada ustadz akan dalilnya.
Beliaupun menukil ayat berbicara.
Sambil membuka Al Quran dan ayat pun di baca.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ
Diharamkan bagi kalian (memakan) bangkai, darah, daging ba­bi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah...

Kalau menyembelih untuk selain Allah itu dosa.
Berarti menyembelih untuk Allah itu berpahala.
Ada pun nadzar dengan menyembelih itu untuk menguatkan dalil yang ada.

Akhirnya setiap ada masalah yang di luar nalar dan kepala.
Nadzar menjadi solusi yang utama.
Dan masalah pun bersih tak tersisa.
LihatTutupKomentar