KENANGAN BAIK
Perjalanan hidup kita, di batasi usia. Ada yang seiring habis usia, habis pahala. Ada yang tetap tersambung sampai tak berbatas masa.
Masa muda, yang penuh rasa. Bahkan di penuhi ragam cerita. Akhirnya di batasi dengan usia tua. Ada yang habis masa muda, seiring datang usia tua.
Dan kenangan baik itu menjadi semangat yang tetap menghangat menggelora. Kenangan baik, seperti sambungan usia menjelma.
Kenangan baik dalam harta. Kenangan baik dalam ilmu dan tutur kata. Kenangan baik dalam keteladanan dalam keluarga. Tak lekang di telan masa.
Karenanya, yang mengenangnya baik, merasa berhutang jasa. Merasa terharu menitik air mata. Bahkan mengenangnya, menyesak dada karena bangga. Dan akhirnya untuknya berdo'a.
Ibarat tanaman yang nyaris kering dan rontok daunnya semua. Tersirami air hujan, tumbuh bersemi kembali dan merekah berbunga.
Dunia indah dengan kebaikan dan pahala. Bila tetap terjaga kebaikan dan pahala, terawat keindahan lebih lama. Sebelum akhirnya kembali berkumpul keduanya di surga.
Jika kenangan bukanlah sesuatu, tak akan menjadi do'a. Para nabi ikut meminta. Agar tak juga hidup mereka, di batasi usia. Dan agar kebaikan mereka, mengabadi dalam kenangan baik terjaga.
"... Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian".
As Syuara : 84
Bila kenangan baik menyambung usia dan pahala. Begitu juga kenangan buruk, memutus usia dan pahala. Bahkan seperti habis usia sebelum masa.
Semoga kenangan baik kita terjaga. Kebaikan yang terus mengalirkan pahala. Sekalipun tak lagi hidup bersama.