ISTIQOMAAH
Istiqomah di ucapkan mudah.Tapi di praktekan begitu susah.
Di jalan ini banyak yang kalah.
Tak jarang menyerah.
Dan ujung - ujungnya pasrah.
Istiqomah pun menjadi mahkota perebutan yang mahal dan pongah.
Abdullah bin Ummi Maktum hari itu ke masjid untuk sholat Subuh berjamaah.
Tapi karena buta, terantuk batu dan berdarah.
Setelah di rawat luka yang ia lanjutkan tak menyerah.
Datanglah seseorang menuntunnya dan ke masjid lebih terbimbing dan terarah.
Di tengah jalan Abdullah bin Ummi Maktum menawarkan jasa dengan terengah.
Siapa kamu, aku akan do'akan dengan do'a yang indah.
"Aku ndak butuh doamu " jawabnya dengan sergah.
Aneh, baru kali ini ada orang yang ndak butuh do'a, kayak ndak punya masalah.
Batinnya dalam gundah.
" Aku adalah Iblis yang menyamar kepadamu " jawabnya lagi dengan gagah.
Ketika kakimu terantuk batu dan berdarah.
Separo dosamu di ampuni, maka aku tuntun agar tidak terampuni sisanya, dan lengah.
Rupanya sedih dan berdarah.
Itu pahala dan kehormatan sekalipun bagi kita nampak masalah.
Di mata Allah itu berpahala dan di siapkan balasan yang indah.
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ، حَتى الْهَم يُهِمهُ؛ إِلا يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ
“Tidaklah sesuatu menimpa seorang mukmin baik keletihan, kesedihan, kesusahan, hingga kegundah-gulanaan melainkan Allah akan menghapuskan dengannya sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Muslim).
Jauh dari yang kita anggap hina dan rendah.
Ternyata terhormat dan mulia dan tidak rendah.
Semoga bersabar kita makin bergairah.