ALLAH MAHA BISA

Kejadian ini di Riyadh, tahunnya lupa.
Tapi terhitung testimony yang luar biasa.
Karena jarang bertemu apalagi sama.

Hari itu pikiran kalut semua.
Hutang 8 milyar ibarat menggunung tiada dua.
Di tangan hanya tersisa 500.000 saja.

Dengan jalan gontai ia berjalan ke seorang Syaikh bertanya.
Tentang sedekah yang keutamaanya istimewa.
Siapa tahu bisa menjadi jalan masalah yang dia punya.

Syaikh ini me gambil mushaf dan membaca.
يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ

Artinya: "Mereka bertanya tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu infak kan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
nya." (QS Al-Baqarah: 215).

"Pulanglah ke orang tua.
Bertanyalah kebaikan apa yang ia suka ?"

Ketika di tanyakan ke orang tua.
Alangkah terkejutnya justru beliau menangis sambil berlinang air mata.
" Adikmu akan menikah tapi perhiasan belum punya" .

Tanpa pikir panjang ia gandeng adiknya ke toko perhiasan tapi di bisiki dulu di telinga.
Budgetnya hanya 500.000 saja.
Adiknya manggut manggut setuju sebagai tanda.

Akhirnya di putuskan sebuah cincin sesuai budget yabg ada.
Trus pulang hanya beli cincin dengan budget terbatas harga.
Keduanya menuju rumah orang tua.

Begitu sampai, dipasanglah cincin di jemari adiknya dengan sedih sembab air mata.
Sang ibu langsung berdo'a.
Dengan mengangat tangan dua.

Sebelum tangan turun yang berdo'a.
Telpon berdering ada yang mencarinya bertanya.
Rupanya dari rekan bisnis tanah yang untuk bandara.

Bercerita tanahnya sudah laku dan bagiannya akan di tranfer segera.
Sebanyak 10 milyar jumlahnya.
Dan dia minta nomor rekening itu sudah di tunggu lama.

Baru ketemu, itupun dengan cara tak terduga.
Cara Allah menolong hamba memang beraneka.
Seyogyanya hamba meyakini bahwa Allah Maha Bisa.

LihatTutupKomentar