Kandidat yang akan diselamatkan Allah
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “ Tujuh golongan manusia yang Allah akan menaungi
mereka dibawah naungan-Nya, di masa tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada
Allah, laki-laki yang hatinya terpaut di masjid, dua orang yang saling
mencintai karena Allah; berjumpa dan berpisah karena-Nya, seorang
laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang perempuan yang terpandang
dan cantik, kemudian ia berkata, “sungguh aku takut kepada Allah”,
orang yang bersedekah dengan suatu sedekah kemudian ia menyembunyikann
ya,
hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan
kanannya, dan orang yang mengingat Allah saat sendirian lalu air
matanya mengalir.” (HR Bukhari Muslim)
Allah berfiman, “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (QS. Al-Hajj [22]: 1-2)
Dari al-Miqdad bin al-Aswad ia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Matahari akan didekatkan kepada makhluk-makhluk -Nya
hingga berjarak satu mil saja. Dan manusia dalam keringatnya sesuai
dengan amal-amal mereka. Ada yang mencapai mata kaki, ada yang mencapai
lutut, ada yang mencapai pinggangnya dan ada yang keringatnya sampai ke
mulutnya.” (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari kiamat manusia akan berkeringat hingga keringatnya meleber di tanah sejauh tujuh puluh hasta. Keringat itu hingga menutup telinga-telinga mereka.” (HR Bukhari Muslim)
Ia adalah manusia yang sadar bahwa masa mudanya akan dipertanggungja wabkan,
untuk apa ia habiskan. Ia adalah manusia yang mematuhi wasiat Nabinya
Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam ketika beliau berwasiat,
“Pergunakanlah perkara yang lima sebelum datang yang lima: masa mudamu,
sebelum datang masa tuamu, masa luangmu, sebelum datang masa sibukmu,
masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu, masa sehatmu, sebelum
datang masa sakitmu, masa kayamu, sebelum datang masa miskinmu.” (HR
Hakim)
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergeser dua kaki anak Adam pada hari kiamai dari sisi Tuhannya hingga ditanya tentang lima hal: umurnya, pada apa ia habiskan. Masa mudanya, pada apa ia gunakan. Hartanya, dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan. Dan apa yang telah ia amalkan dari ilmunya.” (HR Tirmidzi)
Allah berfiman, “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (QS. Al-Hajj [22]: 1-2)
Dari al-Miqdad bin al-Aswad ia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Matahari akan didekatkan kepada makhluk-makhluk
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari kiamat manusia akan berkeringat hingga keringatnya meleber di tanah sejauh tujuh puluh hasta. Keringat itu hingga menutup telinga-telinga
Ia adalah manusia yang sadar bahwa masa mudanya akan dipertanggungja
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergeser dua kaki anak Adam pada hari kiamai dari sisi Tuhannya hingga ditanya tentang lima hal: umurnya, pada apa ia habiskan. Masa mudanya, pada apa ia gunakan. Hartanya, dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan. Dan apa yang telah ia amalkan dari ilmunya.” (HR Tirmidzi)