## H I J A B ##



Dimana letak keindahannya ketika seorang perempuan melenggang di jalan dengan memakai busana tipis dan ketat?

Kemarin kau pangkas pendek-pendek rambutmu
Kau poles wajahmu dengan zat-zat pewarna
Sementara alismu kau tipis-tipiskan

Kau pakai pakaian tipis yang menerawang
Keindahan macam apa ini??

Duhai sayang...

Bukankah kelak engkau akan menjadi seorang ibu?
Engkau adalah calon pendidik generasi dimasa mendatang

Mengapa tidak kau tutupi tubuhmu yang anggun itu
Tidakkah engkau sadar, perilakumu menyalakan bara syahwat didada para lelaki

SAYA BELUM YAKIN DAN MENERIMA KEWAJIBAN BERHIJAB 100%!

Duhai sayang...

Tidak pernahkah engkau dengar firman Allah Swt. (yang telah memberimu tubuh yang indah dan wajah yang cantik) ”... ’Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal ...” (Al-Ahzab [33]: 59)

Allah memerintahkan demikian agar mereka dapat dikenali dengan identitas tertutup dan terhormat, sehingga tidak ada tangan-tangan nakal yang terobsesi untuk menjahili mereka, dan tidak ada pula pandangan-panda
ngan liar yang bebas menikmati keindahan dan keelokan tubuh mereka.

Apakah kita belum yakin/mantap dengan putusan dan ketentuan Allah yang mengharuskan wanita untuk berhijab? Darimana lagi kemantapan itu diperoleh jika firman Allah belum mampu meyakinkan kita?

Bukankah Allah yang menciptakan kita, dan menganugerahkan kita rezeki? Seorang mukmin-mukminah tidak akan mencari pilihan lain di atas pilihan Allah dan Rasul-nya.

ALLAH BELUM MEMBERI HIDAYAH KEPADAKU.

Ini suatu kebodohan! Jika diajak “mari kita shalat” ia menjawab dengan enteng, “nanti jika Allah telah memberiku hidayah”. Apa gerangan yang akan kamu lakukan agar Allah memberimu hidayah?

Sesungguhnya, hidayah itu adalah rezeki. Allah menginginkan kita mendatanginya dengan segenap keinginan dan kerja keras.

“...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri...” (Ar-Ra’d [13]: 11)

Allah tidak akan memulai mengubah apa yang ada pada diri seseorang sebelum orang tersebut berinisiatif melakukan perubahan pada dirinya.

Duhai sayang...

Kapan lagi engkau mengenakan hijab? Adakah jaminan kita tetap hidup sampai esok? Ketika kematian menjemput, penyesalan sudah tidak berguna lagi. Rengekan permohonan juga tidak akan berarti. Yang tersisa hanyalah penyesalan dan penyesalan.

“Ya Allah, wahai Dzat yang memutarbalikkan hati, teguhkan hati kami dalam agamamu. Sebagaimana Engkau telah memberi kami petunjuk untuk memakai hijab, maka teguhkanlah pendirian kami memakainya sampai akhir hayat.”
LihatTutupKomentar