#@ OH DUNIA... @#



Kita habiskan siang malam untuk bekerja. Ketakutan akan masa depan telah mengalahkan diri. Sehingga seluruh daya dan upaya kita kerahkan untuk mengumpulkan harta dan mendapatkan kedudukan.

Andai pun ada waktu senggang, kita habiskan kesempatan emas itu dengan menikmati kemewahan, mencari kebahagiaan (dalam persepsi kita), dan hura-hura.

Lalu tiba-tiba utusan kematian (malaikat maut) datang.

Dunia yang kita cintai seketika lenyap dari pandangan. Tak ada lagi tawa dan senyum bangga. Kenikmatan berganti dengan kepedihan, jerit histeris, dan rintihan memilukan.

Tubuh yang dulu amat kita banggakan kini telah menjadi mayat. Terkubur dalam perut bumi yang gelap, sempit, dan mencekam.

Sekarang wajah telah membusuk, jasad terpisah dengan kepala, bola mata keluar ke atas pipi, mulut dipenuhi darah dan nanah, tubuh digerogoti cacing dan serangga.

Begitulah, kita tahu bahwa kita akan mati. Namun kita acapkali lalai dari kematian. Jika saja telinga kita tidak tuli, niscaya kita akan bisa mendengar seruan alam kubur setiap hari.
LihatTutupKomentar