Sang Devisa si Wanita Desa

Aku terlahir jadi umat akhir zaman…

orang tuaku miskin.tak mampu menjadikanku seorang sarjana atau dokter yang akan mengantongi banyak uang untuk keluargaku.

Umat yang dimana hidup penuh dengan keterbatasan ilmu dan ilmu agama….

Disinilah aku ingin berbagi hidupku hanya sebagai ibu rumah tangga biasa,bukan kalangan atas.

tapi hanya ibu Rumah Tangga biasa kalangan ekonomi kecil.
Aku bantu suamiku.

yah..

hanya sebagai petani.
kalangan bawah.
Aku tidak ingin karena hanya seorang petani ,dianggap rendah atau kecil.mungkin inilah variasi pekerjaan manusia .

toh semua mahkluk sama yang membuat dia tampak besar yaitu hatinya…

lapang dada,iklas,dan tidak meremehkan orang.

Aku dan suamiku memang hanya petani. kami memang rendah secara lahir dengan wujud pekerjaan.tapi jasa insyaAlloh pasti dibutuhkan.bukan kami menyombongkan diri kamilah petani yang memberimu makan.

tidak…
Allohlah yang berkehendak. dan

Allohlah yang memberi kuasa anda bisa menelan makanan atau tidak.itulah wujud pemberian Alloh berupa kasih sayang _Nya supaya kita sabar dan berusaha.

Demikian juga saya dan suami.
kami berusaha ,bertani kami memang rendah.

Aku bekerja diluar negeri membantu suamiku.
dia iklas akupun iklas membantunya karena Alloh.mungkin banyak yang bilang suami berdosa melepaskanku pergi bekerja .

Tapi aku yakin Alloh lebih tahu segalanya.lebih tahu niat kami.

CobaanNya membawaku kesini memberi kasih sayangNya sampai dimana kesabaranku dan kesabaran suamiku..
aku tidak tahu aku hanya menganggap inilah jihadku kepada Agama Alloh dengan mengabdi pada suami.

Semoga Alloh memberi kami tempat terdekat disisiNya yang paling dicintaiNya .

Subhanalloh.jika itu bukan hanya mimpi.

cakrawalaku kubuka semoga Alloh melapangkan jalan rejeki dan jalan pahala beramal bagi aku dan suamiku.

Ku tiada berharap jadi seorang yang kaya raya,kemiskinan yang ku alami saja ku belum mampu mensyukuri,bagaimana jika ujian kekayaan datang menerpa….

Ku ingin hidup sesaat ini bermanfaat buat agamaku,keluargaku dan para tetanggaku…

Ku takut sangat amat takut akan neraka tapi aku juga sangat malu berharap syurga….

kalian boleh tidak mengenalku tapi kalian tidak berhak membenciku…

Seburuk apapun aku dan suamiku adalah sama dengan kalian.aku juga ciptaan Alloh yang Perkasa…

Jangan hina kan sesama jika engkau tidak mau di hinakan Alloh……

Engkau hinakan ciptaan-Nya sama juga engkau hinakan Pencipta-Nya….

Teramat malu pertama kuakui kalau aku bekerja diluar negeri apalagi dinegeri non muslim.

Apalagi mengingat menjaga nama baik suamiku ( bukan karena dia punya nama baik dikampung tapi nama baik karena dia melepasku bekerja).antara ia dan tidak ,gamang aku mengakuinya.

Tapi inilah hidupku..
Aku hanya bicara Bumi ini milik Alloh ,dimanapun aku berjihad untuk suami ,Alloh lebih tahu hatiku dan hati suamiku.

Biarlah mereka menyalahkan suamiku ,aku hanya peduli inilah hidupku.

Semoga nasib ratusan ribu wanita diluar negeri yang bekerja untuk keluarganya mendapatkan pahala surga ,
Semoga jerih payahnya menyadarkAn keluarga yang terlena,

Semoga,setiap tetesan air mata dan air peluh keringatnya menjadikan anak anaknya sebagai hamba yang dicintai Alloh.
Dicintai Rosululloh dan dicintai umat.

YA Rabb…

Kuatkan hatiku dan hati mereka.
Mungkin terlalu hina kami mengeluh disini…tapi.inilah hidup yang harus kami akui demi bunga dikampung harapAn kami.

Ya Alloh jadikan saudara kami yang tak tersadar akan keringat kami,menerima hidayah sadar akan Kuasa-Mu.

Bangunkanlah tidur sahAbatku yang terlena dalam mimpi warna warni lampu dunia.

Gerakanlah hatinya.
Bahwa dirumah ada yang menunggunya.
LihatTutupKomentar