Bagaimana cara melawan Hawa Nafsu...?

Perlu kita ingat bahwa hawa nafsu yang sering masyarakat umum pahami adalah gejolak dalam hati manusia untuk berbuat suatu tindakan yang tidak sesuai dengan hukum syara sehingga dapat mengundang kemurkaan Allah Azza wa Jalla.

Bahayakah Nafsu untuk diri?

hawa nafsu sebenarnya sering di manfaatkan syaitan dalam menjurumuskan Manusia menuju kesesatan sehingga syaitan menjadikan manusia menuhankan hawa nafsunya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : 

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. AL JAATSIYAH: 23)

Karena hawa nafsu orang bisa memandang baik apa-apa yang di larang dan tidak Allah redhai, menjadikannya hal itu adalah suatu kewajaran. 
dalam Al-quran di jelaskan :

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (QS. Al-Hijr : 39)

dan firman Allah selanjutnya :

إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ

Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.(QS. Al-Hijr : 42)

Iblis dan peranakkannya tidak akan bisa menyesatkan orang2 yang taat kepada Allah oleh karenanya selalu bergantung dan berlindunglah kepada Allah dari godaan iblis yang terlaknat...syaitan ingin selalu menggoda manusia sehingga manusia tersesat, kita pun mungkin sering melihat orang yang melakukan kemaksiatan namun dia tidak pernah merasa malu dengan apa yang di lakukannya. Lebih parah dari itu adalah ada orang yang bangga ketika dia malakukan kemaksiatan dan malah mengangapnya seperti sebuah prestasi yang luar biasa, salah satu contohnya adalah seorang wanita yang bangga ketika aurat yang menjadi kehormatannya di pertontonkan, d jadikan sarana eksploitasi pengerup uang dari lelaki hidung belang seperti contoh dalam iklan2 yang kebanyakan malah menyuruh mereka mengumbar auratnya.

Ketika kita menurutkan hawa nafsu, maka kita sebenarnya tidak lebih dari seekor hewan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : 

“…tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga)…” (QS. Al’araaf :176)

Ingatlah sesungguhnya menuruti hawa nafsu adalah sesuatu hal yang dapat membinasakan kita.
Dalam Al Musnad dijelaskan bahwa Anas Radhiallahu ‘Anhu berkata Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ada tiga buah perkara yang membinasakan dan tiga perkara lain yang menyelamatkan. Adapun yang membinasakan yaitu; kikir yang dituruti hawa nafsu yang diikuti dan ‘ujub terhadap diri sendiri…”

tidak hanya itu,menuruti hawa nafsu hanya akan menyesatkan, menjadikan kita jauh dari kebenaran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “…dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu maka ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah…” (QS. shaad : 26).

dan termasuk orang yang dzalim. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Tetapi orang-orang yang zhalim mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan.” (QS. Ar-Room : 29)

Bagaimana sikap kita terhadap hawa nafsu itu sendri?

jadikan lah hawa nafsu itu adalah musuh kita, sebagaimana Diriwayatkan melalui Imam Shâdiq bahwa Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda : “Waspadalah terhadap hawa uafsu kalian sebagaimana kamu sekalian waspada terhadap musuh. Tiada yang lebih pantang bagi manusia daripada mengikuti hawa, nafsu dan ketergelinciran lidah yang tak bertulang.”
Dari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin Ash rodhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah bersabda, “Tidak beriman seseorang di antara kalian sehingga hawa nafsunya mengikuti ajaran yang aku bawa.” (Hadits shahih, kami riwayatkan dalam kitab Al-Hujjah dengan sanad yang shahih)

Jika hawa nafsu kita kuasai.....
Ibnul Qayyim dalam soal keutamaan melawan hawa nafsu berkomentar, “Sesungguhnya melawan hawa nafsu bagi seorang hamba melahirkan suatu kekuatan di badan, hati dan lisannya.”
Sebagian salaf berkata “Orang yang bisa mengalahkan nafsunya lebih kuat daripada orang yang menaklukkan sebuah kota dengan seorang diri.”
Dalam hadits shahih disebutkan “Tidaklah orang yang kuat itu yang menang dalam bergulat tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menguasai hawa nafsunya ketika ia marah.
”Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Jihad yang paling utama adalah jihad seseorang melawan hawa nafsunya” Hadits ini dishahihkan oleh Nashiruddin al-Bani dalam Shahihul Jami’ (1099).
Diriwayatkan dari Imam Al-Baqir bahwa Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman: “Demi kemuliaan-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku, keperkasaan-Ku, nur-Ku, ketinggian-Ku dan ketinggian tempat-Ku, tak seorang hambapun yang mengutamakan keinginannya (nafsunya) di atas keinginan-Ku, melainkan Aku kacaukan urusannya, Aku kaburkan dunianya dan Aku sibukkan hatinya dengan dunia serta tidak Aku berikan diinia kecuali yang telah kutakar untuknya.

Caranya melawan hawa nafsu?

Ketika hawa nafsu datang, memang berat untuk melawannya, namun menurut pengalaman dari orang alim ini lah yang mereka ungkapkan :

-beristigfarlah ketika hawa nafsu datang, hal itu bagaiikan pukulan kepada syaitan yang menggoda.
-dzikrullah (mengingat Allah), tanamkan lah dalam diri kita bahwa setiap yang kita lakukan tidak akan lepas dari pengawasan sang maha pencipta.
-perbanyak lah baca Al-Quran, pahamilah isinya, in shaa Allah hal itu dapat membantu untuk melupakan gejolak hawa nafsu yang datang
-seringi silaturahmi, berkumpul lah dengan orang shaleh, dan perbincangkan lah hal-hal yang bermanfaat.

Semuga sedikit ulasan tersebut jadi bahan referensi buat hati kita yang sering lalai dan tergoda oleh nafsu...
di kutip dar beberapa sumber..
LihatTutupKomentar