ADA APA DENGAN KENTUT SERTA MANFAAT BAGI TUBUH KITA


ADA APA DENGAN KENTUT SERTA MANFAAT BAGI TUBUH KITA

Akan kami uraikan dari beberapa sumber menjadi 3 bagian dan semuga bawa manfaat...

KENTUT I

Banyak orang yang merasa malu jika ketahuan kentut, karena masalah perkentutan seringkali dinilai salah dari sisi etika dan kesopanan. Tapi jangan remehkan kentut, karena orang bisa meninggal hanya gara-gara tak bisa mengeluarkan gas dari tubuh.

Dalam frekuensi normal, kentut merupakan hal yang sehat karena menandakan sistem pencernaan khususnya gerakan peristaltik usus hingga anus berjalan dengan normal.

Bila frekuensinya berlebihan, maka menandakan adanya gangguan di perut. Tapi yang lebih buruk dan dapat mengancam nyawa adalah bila orang tidak bisa mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya alias tidak bisa kentut.

Ketidakmampuan tubuh mengeluarkan gas atau kentut dari dalam tubuh dapat mengancam jiwa karena disebabkan oleh kondisi peritonitis. Peritonitis adalah peradangan (iritasi) dari peritoneum, yaitu jaringan tipis yang melapisi dinding bagian dalam perut dan mencakup sebagian besar organ perut.


Gejala dari peritonitis secara umum adalah sebagai berikut:

1. Perut (abdomen) sangat sakit, kembung dan kadang lembek. Rasa sakit akan semakin memburuk ketika perut disentuh atau bergerak.
2. Ketidakmampuan mengeluarkan gas atau kentut dari tubuh
3. Demam dan menggigil
4. Terdapat cairan di perut
5. Susah buang air besar
6. Kelelahan berlebihan
7. Hanya sedikit buang air kecil
8. Mual dan muntah


Peritonitis dapat mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang berbeda. Ada tiga jenis peritonitis, yaitu sebagai berikut:

1. Peritonitis spontan
Peritonitis spontan biasanya disebabkan oleh infeksi ascitesascites,
yaitu pengumpulan cairan dalam rongga peritoneal. Hal ini biasanya terjadi karena gagal hati atau ginjal.

Faktor risiko meliputi penderita penyakit hati termasuk orang yang mengosumsi alkohol berlebihan dan penyakit lainnya yang mengarah ke sirosis, seperti virus hepatitis kronis (hepatitis B atau hepatitis C).

2. Peritonitis sekunder
Peritonitis sekunder memiliki beberapa penyebab
utama, salah satunya karena bakteri. Bakteri dapat memasuki peritoneum melalui lubang (perforasi) pada saluran pencernaan. Lubang tersebut dapat disebabkan oleh usus buntu yang pecah, radang lambung, perforasi usus, atau luka, seperti luka tembak atau pisau.

Peritonitis sekunder juga dapat terjadi jika empedu atau bahan kimia yang dilepaskan oleh pankreas (enzim pankreas) bocor ke selaput rongga perut.

Kontaminan asing juga dapat menyebabkan peritonitis sekunder jika masuk ke dalam rongga peritoneal. Hal ini dapat terjadi selama penggunaan kateter dialisis peritoneal atau tabung makan.

3. Peritonitis dialisis

Peritonitis dialisis adalah peradangan pada selaput rongga perut (peritoneum) yang terjadi ketika seseorang menerima dialisis peritoneal, yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke wilayah tersebut pada prosedur dialisis. Bakteri kulit atau jamur dapat menyebabkan infeksi.

Penyebab peritonitis harus diidentifikasi dan segera diobati. Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah menghubungi dokter atau rumah sakit, karena kondisi ini bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa. Pengobatan biasanya melibatkan operasi dan antibiotik.

Sumber http://wahw33d.blogspot.com/


KENTUT II

Kentut (flatus) merupakan proses keluarnya gas yang telah dihasilkan di saluran pencernaan melalui anus. Kentut seringkali dianggap sebagai suatu tindakan yang tidak sopan jika dilakukan di depan publik oleh kebanyakan kalangan budaya, termasuk oleh kebudayaan di Indonesia.

Bahkan untuk sekedar menghormati norma tata krama atau bagian dari aktualisasi diri, tidak jarang membuat seseorang cenderung berusaha untuk menahan kentutnya saat berada di tempat umum. Namun, tahukah Anda betapa pentingnya proses pengeluaran gas dari anus ini?
Pernahkah Anda berpikir apa yang akan terjadi jika gas tersebut terus tertahan di dalam tubuh Anda?
Berikut Kami akan menguraikan makna-makna dibalik proses pengeluaran gas tersebut dari saluran pencernaan.

Mengapa Bisa Terjadi Kentut?

Kentut berasal dari gas-gas yang terdapat di dalam usus. Gas-gas ini berasal dari udara yang tertelan saat seseorang makan/minum dan dari hasil pencernaan makanan yang tidak sempurna di dalam usus. Produksi gas dalam usus biasanya akan meningkat setelah makan.
Gas yang terbentuk akan dibawa menuju ke rektum (bagian akhir dari usus) melalui gerakan peristaltik usus yang juga akan membawa sisa pencernaan (feses). Gas atapun feses yang telah mencapai rektum akan menimbulkan keluhan yang serupa, yaitu rasa tidak nyaman di sekitar perut dan mulas.
Selanjutnya kentut akan dikeluarkan melalui anus secara tidak sengaja ketika tekanan di dalam rektum lebih besar daripada kekuatan sphincter anus, misal saat batuk, bersin atau orgasme ataupun dikeluarkan secara sengaja (sadar) dengan meningkatkan tekanan rektum dan mengurangi tekanan spincter anus sehingga gas tersebut mudah keluar.

Mengapa Kentut Berbunyi?

Pengeluaran gas melalui sphincter anus biasanya akan menghasilkan suara yang khas akibat adanya vibrasi dari sphincter anus atau akibat gerakan menutup pantat. Suara yang dihasilkan dapat bervariasi (bisa keras, bisa juga tidak terdengar), tergantung dari kekuatan sphincter anus, kecepatan dari pelepasan gas dan faktor-faktor lain seperi air dan lemak tubuh.

Mengapa Kentut Berbau?

Gas yang dikeluarkan saat kentut terdiri atas campuran beberapa macam gas. Nitrogen dan karbondioksida merupakan gas paling utama yang terdapat pada kentut. Komposisi gas lain yang terdapat dalam kentut, antara lain hidrogen, methana, oksigen, dll.
Gas yang dihasilkan saat kentut seringkali menimbulkan bau yang tidak sedap. Selama bertahun-tahun diduga bahwa bau tersebut berasal dari skatole dan indole, yang merupakan hasil proses pencernaan dari daging. Namun, dengan pemeriksaan lebih lanjut ditemukan bahwa bau tak sedap tersebut berasal dari gas yang mengandung sulfur, seperti methanethiol, hidrogen sulfida, dan dimethyl sulfida. Disamping itu, bau-bau tak sedap tersebut juga berasal dari sejumlah besar bakteri mikroflora di dalam usus dan adanya feses yang tertahan di dalam rektum.

Makanan Apa Yang Dapat Memicu Kentut?

Terdapat beberapa makanan yang dapat meningkatkan produksi gas dalam usus, diantaranya adalah makanan yang kaya akan akan polisakarida (terutama oligosakarida), seperti kacang-kacangan, produk susu, bawang, bawang putih, daun bawang, lobak, ubi jalar, kacang mete, gandum, ragi dalam roti, dan sayuran lainnya.

Apa Akibatnya Jika Kentut Tidak Dilepaskan?

Kentut bukanlah sebuah racun, namun merupakan gas alami yang dihasilkan dari tubuh seseorang dan harus dikeluarkan. Seseorang yang menahan kentutnya akan merasakan beberapa keluhan yang tidak nyaman akibat pengingkatan tekanan oleh gas tersebut dan pelebaran usus yang abnormal. Kentut yang ditahan dapat menyebabkan seseorang sulit untuk buang air besar.
Tertahannya gas di dalam usus akan menyebabkan tekanan parsial di rongga usus lebih tinggi daripada tekanan parsial di dalam darah. Akibatnya, gas tersebut akan berdifusi masuk ke dalam pembuluh darah di dinding usus, dan beredar ke seluruh tubuh. Darah yang sudah mencapai paru-paru akan melepaskan gas ini bersama-sama dengan udara pernapasan.
Seseorang yang menahan kentutnya sepanjang hari, maka kentut tersebut akan dilepaskan saat dirinya tidur, yaitu ketika tubuh berada dalam kondisi relaksasi

Apa Manfaat Kentut Bagi Kesehatan?

Dari sisi kesehatan, kentut menunjukkan adanya aktivitas usus yang baik. Seseorang yang baru menjalani operasi dengan bius total perlu menunggu hingga tiba saatnya kentut sebelum dirinya diizinkan dokter untuk makan dan minum. Kentut sering dijadikan petunjuk oleh dokter dan petugas kesehatan lainnya bahwa fungsi usus telah kembali normal.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh sub-departement of Human Gastrointestinal Physiology and Nutrition dari Royal Hallamshire Hospital, volume gas yang dikeluarkan saat kentut dalam keadaan normal dapat mencapai kira-kira 476-1490 ml (rat-rata 705 ml) dalam 24 jam. Seseorang yang terlalu sering kentut atau bahkan tidak bisa kentut sama sekali menunjukkan adanya kelainan tertentu pada saluran pencernaannya. Terjadinya gangguan dalam pelepasan gas pencernaan yang diikuti dengan timbulnya gejala lain merupakan salah satu alasan untuk dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

Sumber: http://id.shvoong.com/


KENTUT III

Kentut Hidrogen sulfida, salah satu gas penyebab bau kentut, ternyata bermanfaat. Selain sebagai anti-pembengkakan, gas ini turut mengatur tekanan darah.

Terkadang, kemunculannya dianggap memalukan. Kebanyakan orang menilai tak sopan bila mengeluarkannya sembarangan. Bila ia terlanjur keluar, tak jarang orang berusaha menahan dan menyembunyikan.

Baunya khas seperti kotoran. Ada pula yang mengatakan mirip telur busuk bahkan sampah dekat selokan di pinggir jalan. Gas kentut, atau lebih tepat yang akan dibicarakan adalah gas hidrogen sulfida, sejak dulu memang dipandang sebelah mata.

Sedikit sekali yang memikirkan hikmah di balik ciptaan-Nya. Bahkan, di antara manusia ada yang berpaling setelah diperlihatkan tanda kekuasaan Allah.

Menghadapi yang demikian, Allah telah mengingatkan manusia agar tidak berpaling dari tanda kekuasaan-Nya, meski berbau dan dianggap hina seperti hidrogen sulfida. “Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya”. (QS. Yusuf 12:105)

Hidrogen Sulfida dan Kehidupan

Hidrogen sulfida merupakan gas alami yang sering dijumpai manusia. Di alam bebas, gas dengan rumus kimia H2S ini dihasilkan oleh tumpukan sampah dan gunung berapi. Tak hanya berbau busuk, gas tersebut juga berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan jika dihirup dalam jumlah tertentu.

Bagi manusia, gas ini juga tak asing didengar telinga. Di dalam tubuh, hidrogen sulfida secara alami dihasilkan oleh bakteri penghuni usus besar manusia. Gas tersebut adalah hasil samping pembusukan makanan yang dicerna. Seperti gas lain yang dihasilkan tubuh, ketakseimbangan produksi H2S menimbulkan berbagai penyakit.

Dahulu, manusia enggan menelisik jauh makna dibalik kentut. Namun, kini agaknya orang perlu berpikir ulang atas sikap yang demikian. Sebagaimana hasil penelitian yang akan dipaparkan, gas tersebut ternyata bermanfaat bagi kesehatan.

Penelitian Gas Kentut

Penelitian yang sudah dirintis beberapa tahun lalu, sedikit demi sedikit kini membuahkan hasil. Berdasarkan penelitian, ada beberapa kegunaan hidrogen sulfida di dalam tubuh. Di antaranya, gas tersebut berperan dalam mengatur tekanan darah dan mencegah terjadinya pembengkakan (anti-pembengkakan/ anti-inflamasi) .

Para peneliti dari Peninsula Medical School dan Kings College di London telah berhasil mengetahui mekanisme peran gas hidrogen sulfida dalam pengaturan tekanan darah. Gas tersebut bekerja dengan melonggarkan jaringan pembuluh darah serta meningkatkan kelenturan pembuluh vena dan arteri. Akibatnya, peredaran darah dalam tubuh lebih lancar.

Hasil penelitian juga dapat menjelaskan keterkaitan fungsi H2S dengan gas-gas lainnya, semisal oksida nitrit (NO), dopamin, dan asetilkolin. Gas-gas tersebut sangat berperan dalam penyampaian sinyal antar sel saraf serta dapat membangkitkan atau meredam aktivitas pemikiran di otak.

Terkuaknya mekanisme peran gas kentut di dalam tubuh membawa angin segar bagi perkembangan dunia kesehatan. Penemuan ini dapat menginspirasi pembuatan dan modifikasi obat sehingga lebih tepat sasaran. Tak hanya itu, efek samping penggunaan obat juga dapat berkurang.

“Sekarang kita tahu peranan hidrogen sulfida dalam pengaturan tekanan darah. Adalah mungkin untuk merancang terapi obat yang meningkatkan pembentukan [pengaturan tekanan darah] itu sebagai alternatif cara menangani tekanan darah tinggi yang ada saat ini”, kata Solomon H. Snyder, MD dari John Hopkins Medical Institutions.

Selain berperan dalam pengaturan tekanan darah, gas hidrogen sulfida juga ternyata lebih aman dan efektif sebagai obat anti-pembengkakan (anti-inflamasi) . Hal tersebut merupakan temuan terkini para peneliti dari Peninsula Medical School.

“Meskipun obat-obatan anti-pembengkakan tradisional sangat ampuh dan aman, keduanya dapat merusak lapisan permukaan dalam dinding lambung pada sebagian orang sehingga menimbulkan gangguan lebih lanjut. Pelepasan H2S secara terkendali dan terus-menerus memberikan peluang bagi pengembangan kelompok baru obat-obatan anti-pembengkakan atau mendorong perbaikan obat-obatan yang ada sekarang sehingga [obat-obatan] itu juga melepaskan H2S dan harapannya menimbulkan lebih sedikit akibat samping pada lambung-usus”, papar Dr. Matt Whiteman.

Ia juga menambahkan, “kami baru saja mulai mengungkap peran mengejutkan H2S dalam tubuh. Tak hanya dalam sistem jantung-pembuluh darah, tetapi juga peranannya dalam anti-pembengkakan, pelemahan saraf, dan diabetes, serta perananya dalam kesehatan” .

Dianggap Hina, Tapi Berguna

Demikianlah Allah menciptakan sesuatu dengan rancangan dan fungsi yang tepat. Tak satu pun di dunia ini yang Dia ciptakan tanpa manfaat. Bahkan, barang yang dianggap hina semisal gas kentut, ternyata membawa maslahat.

Bayangkan, jika tak ada hidrogen sulfida dalam tubuh. Boleh jadi sistem peredaran darah tidak akan sebaik sebagaimana seharusnya. Pun, proses anti-pembengkakan tidak akan terjadi sesempurna sekarang, serta berkemungkinaan membawa masalah kesehatan.

Oleh karena tidak adanya kesia-siaan dalam ciptaan Allah mana pun, termasuk seremeh gas kentut, maka sudah sepantasnya bagi manusia untuk berupaya memikirkan penciptaan oleh Allah. Hal ini senada dengan firman Allah dalam Al Quran yang menjelaskan ciri orang berakal: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” . (QS. Ali Imron 3:191)

Oleh: Syaefudin, Asisten Dosen Metabolisme, Departemen Biokimia, FMIPA-Institut Pertanian Bogor


Naah sekarang sudah tahukan tentang dunia kentut...
selamat tunaikan sholat maghrib...

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahaa illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.
LihatTutupKomentar