"PORSI REJEKI KITA ITU SUDAH PASTI"
Bismillah,
Sedulurku semuanya,
"Cadong" (jatah) rejeki kita itu sudah pasti.
Tapi kebanyakan manusia mengejarnya dengan cara berlebihan.
Mencarinya dengan melanggar "wewaler" (aturan) dari sang Pencipta manusia, yang sudah sepaket dengan rejekinya.
Kemudian setan bekerja keras untuk mejadikan kabur yang sudah jelas itu.
Setan menakut - nakuti dengan tak bosan bosannya membuat manusia menjadi was was.
Sedulurku,
Tugas terpenting kita itu sebenarnya adalah bersujud yang benar.
Bersujud dengan benar.
Berterimakasih kepada-Nya.
Bertaubat
dan beristighfar atas kedholiman kita pada diri kita sendiri, kepada
saudara dan handaitaulan kita, serta kepada Robb sang Maha Kasih dan
Maha Kuasa.
Dalilnya tentang rejeki itu sudah pasti mana kang...?
Bagi
yang pengin berbagi ilmu lebih detil, ini dalil bahwa rejeki itu sudah
sepaket dengan penciptaan semua makhluk. Termasuk manusia.
1. Ayat Alquran tentang Rezeki dan Menyekutukan Allah SWT.
اللَّهُ
الَّذِي خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ
ۖ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَفْعَلُ مِنْ ذَٰلِكُمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, lalu menghidupkanmu (kembali).
Adakah
di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu ada yang mampu
berbuat sesuatu yang demikian itu? Mahasuci Dia dan Maha tinggi dari apa
yang mereka persekutukan.” (QS Ar-Rum: 40).
2. Ayat Alquran tentang Rezeki di Lauhul Mahfuz.
وَمَا
مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ
مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan tidak ada satupun makhluk bergerak (bernyawa) di muka bumi melainkan semuanya telah dijamin rezekinya oleh Allah.
Dia
mengetahui tempat kediaman dan tempat penyimpanannya. Semua itu
(tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS Hud: 6)
3. Ayat Alquran tentang Rezeki di Bumi.
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Dialah
yang menjadikan untuk kamu Bumi yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah
di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS Al-Mulk: 15)
4. Ayat Alquran tentang Rezeki dan Batasnya.
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Katakanlah,
‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki
dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki), akan tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.” (QS Saba: 36)
5. Ayat Alquran tentang Rezeki Setiap Makhluk.
وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dan
berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak mampu membawa
(mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya
dan juga kepadamu. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS
Al-Ankabut: 60)
1. Hadis tentang Rezeki yang Halal.
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
Artinya:
“Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli
dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal
ataukah dengan cara yang haram.” (HR Bukhari)
إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ النَّارُ أَوْلَى بِهِ
Artinya:
“Sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang
haram. Neraka lebih pantas untuknya.” (HR Ahmad dan Ad Darimi)
2. Hadis tentang Rezeki yang Berkah.
يَا
حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ ، فَمَنْ أَخَذَهُ
بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ
نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِى يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ ،
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
Artinya: “Wahai
Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang
mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis),
maka harta itu akan memberkahinya.
Namun barangsiapa yang
mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya,
seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih
baik daripada tangan yang di bawah.” (HR Bukhari)
3. Hadis tentang Rezeki yang Tidak tidak Akan Tertukar.
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Artinya: “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR Muslim)
4. Hadis tentang Rezeki, Jodoh, dan Ajal.
نَفَثَ
رُوحُ الْقُدُسِ فِي رَوْعِي أَنَّ نفْسًا لَنْ تَخْرُجَ مِنَ الدُّنْيَا
حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا، وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا، فَأَجْمِلُوا
فِي الطَّلَبِ، وَلا يَحْمِلَنَّكُمِ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ
تَطْلُبُوهُ بِمَعْصِيَةِ اللَّهِ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُنَالُ مَا
عِنْدَهُ إِلا بِطَاعَتِهِ”.
Artinya: “Ruh Kudus (Malaikat Jibril)
membisikkan di dadaku bahwa ‘tidaklah suatu jiwa meninggal dunia sampai
disempurnakan baginya ajal dan dipenuhi rezekinya. Oleh karenanya
perbaguslah di dalam mencari rezeki.
Janganlah ia merasa
lambatnya rezeki, menyebabkan ia mencari rezeki tersebut dengan
bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya Allah tidak dapat dicapai
kecuali dengan mentaati-Nya.” (HR Thabrani). #Kang Najib