## PERHATIKAN PUTRIMU WAHAI IBU ##

Hubungan seks terlarang sudah bukan hal yang tabu lagi dewasa ini.

Kita mendengar bahwa para remaja rela menonton televisi dan bioskop berjam-jam agar tidak ketinggalan salah satu program/film pavoritnya, yang menceritakan kisah cinta sepasang insan tanpa ikatan yang tinggal di bawah satu atap.

Melalui layar kaca dan layar lebar mereka menyerap berbagai opini tentang kemajuan peradaban Barat. Apa pun yang dibawa Barat seolah-olah lebih bagus dan lebih maju, jadi serta-merta harus diikuti, takut dianggap kampungan.

Sering kita temukan banyak remaja di jalan-jalan dan persimpangan. Hidup mereka hampa, tanpa tujuan dan masa depan. Saat itu kita tersadar bahwa mereka menghadapi mimpi buruk, bahkan bencana besar yang menyesakkan dada.

Jika sebuah keluarga diasuh oleh wanita yang tidak mengerti kehidupan yang layak, dia hanya menerima pendidikan ala Barat (inilah yang diinginkan para remaja itu).

Seperti kita ketahui, remaja mengalami beberapa perubahan pada masa puber, baik secara fisik maupun psikologis. Pada masa ini remaja putri membutuhkan perhatian khusus dan pengasuhan ekstra.

Berapa banyak remaja putri lahir dari orang tua yang terhormat dan hidup dalam rumah yang terjaga. Akan tetapi, ada godaan zaman, segala yang dia serap dari siaran televisi, suara pria yang dia dengar diujung telepon, atau ketika ia berselancar di dunia maya.

Terkadang ia mendengar suara menggoda yang mengajak untuk melakukan kemaksiatan. Dilain waktu, ia mendengar suara kebenaran: ”Hati-hati, itu jalan kesesatan dan kehancuran!”

Suara batin ini selalu terngiang ditelinga dan berkecamuk dalam batinnya.

Hanya seorang ibu yang perhatian yang dapat mengetahui bahwa putrinya sedang melalui fase khusus (fase penuh godaan yang merusak dan informasi yang menyesatkan). Ia akan lebih mendekati putrinya dan memperlakukannya sebagai seorang sahabat. Lalu memberikan nasehat yang bersumber dari ajaran agama, yang penuh nilai-nilai dan pengalaman hidup.

Seorang ibu yang bijaksana adalah ibu yang dapat menasehatinya dengan tenang, mengawasi dari jauh, dan selalu mengingatkan bahwa sekarang putrinya sudah bertanggungjawab sehingga harus berbusana islami, berakhlak, dan beretika.

Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan iman bagi seorang remaja putri dimasa kecil mereka sangat banyak memberikan pengaruh yang baik dimasa yang akan datang.

Berkenaan dengan hal tersebut, Imam Syafi’i berkata,

Hal pertama yang harus dilakukan dalam mendidik putra-putri adalah memperbaiki perilaku orang tua. Ajarilah mereka kitab Allah, tetapi jangan memaksa, sehingga mereka merasa bosan. Tapi jangan pula meninggalkan mereka tanpa ajaran Al-Qur’an, karena hal itu akan menyebabkan mereka menjauhinya. Sampaikan kepada mereka hadits-hadits mulia, dan jangan alihkan mereka dari satu ilmu ke ilmu yang lain sebelum mereka betul-betul menguasai, karena banyaknya perkataan yang didengar akan mempengaruhi pemahaman mereka.
LihatTutupKomentar