Nasihatilah Manusia Walaupun Engkau Seorang Pendosa

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

بِســـمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

Segala puji bagi ALLAH SWT, Tuhan sekelian alam.
Selawat dan salam ke atas Nabi Muhammad Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat.

Nasihatilah Manusia Walaupun Engkau Seorang Pendosa

Firman ALLAH SWT dalam Surah al-Asr,

"Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Melainkan, orang yang beriman, dan beramal soleh. Dan (mereka yang) mengajak ke arah kebenaran dan mengajak dengan sabar."

Mungkin ada sebahagian orang yang tidak tergerak hatinya untuk menasihati manusia, kerana ia merasa banyak melakukan dosa dan tidak layak untuk mengucapkan ucapan kebaikan kepada sesama manusia.

Pandangan seperti itu adalah keliru dan bahayanya sangat besar, serta akan membuat syaitan gembira. Betapa tidak, kerana jika mesti menunggu sampai seseorang bersih dari dosa baru ia layak menasihati manusia, maka tidak ada seorangpun di muka bumi yang layak memberi nasihat setelah Rasulullah SAW tercinta.

Sebagaimana dikatakan seorang penyair :

“Apabila seorang pendosa itu tidak menasihati manusia, maka siapakah yang akan menasihati orang-orang yang berdosa setelah Nabi Muhammad kita”.

Sa’id bin Jubair berkata : “Apabila seseorang tidak memerintahkan kepada kebaikan dan tidak pula mencegah dari yang mungkar, hingga ia menunggu dirinya bebas dari kesalahan, maka tidak akan ada seorangpun yang memerintahkan kepada kebaikan dan tidak pula mencegah dari yang munkar”.

Imam Malik setelah mendengar perkataan Sa’id bin Jubair berkata : “Benar apa yang dikatakan Sa’id. Siapakah yang tidak memiliki sedikitpun dosa dalam dirinya?”.
Al-Hasan berkata kepada Mutharrif bin ‘Abdillah: “Berilah nasihat kepada sahabat-sahabatmu”. Mutharrif menjawab: “Sesungguhnya aku takut mengatakan apa yang tidak aku kerjakan”.

Al-Hasan berkata lagi : “Semoga ALLAH merahmati dirimu. Tidak ada seorangpun di antara kita yang melakukan semua yang diperintahkan ALLAH. Syaitan akan gembira apabila kita berfikir seperti itu sehingga tidak ada seorangpun yang memerintah kepada kebaikan dan tidak pula mencegah dari kemungkaran”.

Berkata Ibnu Hazm: “Apabila orang yang mencegah dari perbuatan keji mesti orang yang tidak memiliki kesalahan, dan orang yang memerintah kepada kebaikan mesti orang yang selalu mengerjakan kebajikan, maka tidak ada seorangpun yang mencegah dari yang mungkar dan tidak ada seorang pun yang mengajak kepada kebaikan setelah Nabi Muhammad SAW.”

(Semua nukilan diatas dapat ditemukan dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil Quran: 1/367, al-Qurtubi).

Imam Nawawi berkata : “Para ulama menyatakan bahawa tidak disyaratkan pada orang yang memerintah kepada kebaikan atau orang yang mencegah dari kemungkaran untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal. Tapi, ia mesti tetap mengajak kepada kebaikan walaupun ia memiliki kekurangan dalam hal yang ia ajak kepadanya, dan ia tetap mencegah kemungkaran walau ia terkadang mengerjakan apa yang ia cegah. Kerana sesungguhnya wajib pada dirinya dua perkara iaitu : mengajak dirinya sendiri ke arah kebaikan dan mencegah dari kemungkaran; dan mengajak orang lain ke arah kepada kebaikan dan mencegah mereka dari yang mungkar. Tidak boleh ia melalaikan salah satu dari dua perkara tersebut”. (Syarah Sahih Muslim : 2/23, An-Nawawi).

Syaitan tak pernah jemu menghasut manusia kepada kejahatan. Maka janganlah kita jemu mengajak manusia kepada kebaikan. Malaikat tak pernah jemu mencatat.

Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu saling menasihati dalam kebaikan.

♥ الله♥

♥ ALLAH SWT MELIHAT ♥ ~ ♥ MALAIKAT MENCATAT ♥

~ 21 Muharam 1434H
LihatTutupKomentar