Mendahulukan kepentingan Orang lain.

Bismillaahirrah
maanirrahiim

Imam Muslim meriwayatkan, suatu hari
seorang musafir menemui Rasulullah Saw
dan berkata, "Ya Rasulullah, saya
kelaparan dan engkaulah orang terbaik
yang pernah kudengar."
Lalu Nabi mendatangi seorang istrinya, berharap ada makanan yang dapat
diberikan kepada tamunya. "Tidak ada apa-
apa kecuali air minum," jawab istri beliau.
Jawaban serupa beliau peroleh tatkala
memasuki rumah istri-istri beliau yang lain.
Akhirnya beliau berkata kepada para sahabatnya, "Siapa yang bersedia
menjamu tamuku ini, insya Allah, akan
mendapat rahmat-Nya." Lelaki itu lalu diajak oleh Abu Thalhah ke
rumahnya. Setelah mempersilakan tamu itu
duduk, Abu Thalhah bertanya kepada
istrinya.
"Adakah makanan buat tamu Rasulullah
ini?" "Secuil makanan pun tak ada, kecuali untuk
sekali makan anak kita," jawab Rumaisha
binti Milhan, atau yang dikenal sebagai
Ummu Sulaim.
"Baiklah, tidurkan saja anak kita. Hidangkan
makanan itu buat kawan kita!" Sang istri lalu menghidangkan sepiring
makanan untuk tamunya.
Tetapi tamu itu lantas berkata kepada Abu
Thalhah, "Saya hanya mau makan bila
anda ikut makan bersama saya."
"Baik, tapi silakan anda makan di sini, sedangkan saya akan bersama istri saya di
dapur," kata Abu Thalhah. Demikianlah, tamu itu lalu makan dengan
lahap. Dari tempat duduknya, ia melihat
bayangan pasangan tuan rumah di dapur
seperti sedang makan bersama. Ia pun
mendengar denting sendok dan piring dari
sana. Ia tak sadar bahwa tuan rumah sedang pura-pura ikut makan, karena
lampu di rumah itu sengaja dipadamkan. Setelah kenyang, tamu itu pun pamit.
Tinggallah Abu Thalhah dan keluarganya
tidur menahan lapar Keesokan harinya,
Nabi Saw menyambut Abu Thalhah
dengan senyum lebar.
"Ketahuilah sahabatku, Allah Swt terpesona dengan pengorbanan kamu dan istrimu
semalam," kata beliau sambil
menyampaikan wahyu dari Allah yang baru
beliau terima,
"....Mereka telah mendahulukan
kepentingan orang lain walaupun mereka sendiri sedang kesusahan." (QS. Al-
Hasyr:9).
 
7 Destinasi Pengembaraan Roh
 
LihatTutupKomentar