Wanita Perhiasan Dunia

Assalamualaikum Warohmatullohi wa Barokaatuh

Laa ilahaa illalloh....
Subhanalloh alhamdulillah Allohuakbar


Saudaraku.....
Jika banyak digemborkan kesetaraan gender di seluruh negeri di dunia ini, bagi mereka wanita itu harus sama derajadnya dengan laki-laki, baik dari segi reputasi, hak kedudukan, karir dll. Itu adalah angapankaum-kaum yang menggunakan kacamata materialisme.

Yaa?.. tidak salah tapi bagi mereka. Akan tetapi kalau kita cermati lebih dalam, dengan membandingkan dengan perbagai perpektif ilmu tentu saja ini adalah produk-produk liberal, mungkin produk-produk orang sekuler. Mengingat peranan seorang wanita ini amatlah vital, pemikiran ini seyogyanya perlu diteliti ulang agar kelangsungan hidup manusia bernegara dan beragama dimuka bumi ini tetap berlangsung dengan baik.

Coba kita gunakan kacamata yang berbeda dengan mereka, coba kita gunakan kacamata hakiki(hakekat), dengan itu kita bisa melihat bahwa keberadaan Wanita itu lebih mulia dibandingkan dengan laki-laki. Bayangkan saja jika wanita menjalankan kodratnya sebagai Umi (Ibu) yang akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. Tentunya pemimpin-pemimpin yang akan mengubah dunia ini menjadi lebih baik, baik di hadapan Allah maupun dihadapan dunia ini.

Dari situ kita bisa menilai, bahwa seorang umi itu sungguh sangat mulia tegak dan hancurnya sebuah negara tergantung dari wanita yang ada di negara tersebut.

Dari perspekti Islam, Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam bersabda
"dunia itu adalah harta, tapi sebaik-baik harta adalahwanita yang sholihah)."

Wanita di dalam islam mendapatkan berbagai perlakuan khusus, tanpa mengurangi derajadnya dan andilnya di muka bumi ini. Mulai dari keringanan sholat dan puasa ketika Haid, sampai dengan kelimpahan pahala dalam menjalankan ibadah kepada Allah.

Akan tetapi wanita itu akan menjadi sumber benca dimuka bumi ini jika telah meninggalkan kodratnya sebgai seorang wanita,seperti yang disabdakan Rasulluloh Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam

"Tidak aku tinggalkan fitnah yang lebih besar setelah ku selain daripada wanita"

Dari dasar diatas mestinya seorang wanita bisa memilih dengan benar, bagaimana harus bersikap didalam hidupnya (tinggal pilih : ingin menjadi wanita yang benar-benar mulai ataukah menjadi sekeji-kejinya fitnah), mestinya setiap manusia diberikan petunjuk untuk membedakan mana yang seharusnya dipilih antara kebaikan dan keburukan.

Dari berbagai perspektif diatas harapan saya seorang wanita bisa menjalankan kodratnya sebagai seorang Umi (ibu) yang memang sangat beperan bagi kelangsungan hidup manusia.

Menjadi ibu yangbenar-benar sadar bahwa tanpa peranannya, kehidupan bernegara dan beragama tidak akan berjalan dengan baik. Bagi wanita yang memang sudah memiliki profesi, harus memiliki kemampuan yang ekstra dalam menjalankan aktivitas profesinya dan juga bisa menjalankan fungsi utamanya sebagai Umi.

Umi yang mengorientasikan pendidikan bagi putra-putranya, umi yang bisa menjadi pembangkit gairah bagi suami tercintanya, serta umi yang berorientasi mulia dihadapan Allah.Dengan berjalannya waktu dan akhirnya zaman lama berganti zaman baru, wanita tetaplah wanita,tidak akan pernah wanita menjadi laki-laki, bisa akan tetapi menyalahi fungsi, coba kita bayangkan jika semua manusia berlaku seperti itu, tentu saja dunia ini akan musnah (hancur karena perilaku menyimpang manusia itu sendiri)Wallohu'Alam....

(copyright)
LihatTutupKomentar