Menata Hati memandang sebuah kebencian.(memaknai birrul walidain)

Setiap Mahkluk yang hadir didunia ini,atas kuasa Alloh yang maha Pembuat takdir,sudah fitrah adalah lahir dengan perantara pasangan ayah dan ibu.

Namun tidak setiap roh yang lahir itu mendapatkan kasih sayang keduanya atau mungkin hanya salah satu darinya.

Tak ada yang tahu apa kehendak Alloh dibalik semua itu.namun karena hati manusia adalah sebongkah nafsu ada saja kebencian karena keadaan itu.

salahkah ibuku ?...
salahkah ayahku...?

atau apa dosaku...merekameninggalkanku...?

Setiap sisi bencana yang dilekatkan Alloh kesetiap raga ini,tentunya atas kuasaNyalah semua itu terjadi.


lalu pantaskah kita,membenci mereka atas ketidak hadiran mereka disisi kita,?
atas ketiadaan kasih sayang mereka terhadap kita, sementara kita tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka?

terlalu gampang bagi yang berayah dan beribu untuk mengatakan ini semua?

apapun mereka, merekalah perantara kita hadir didunia ini.

adakah jalan yang bisa mengeluarkan kita kedunia ini selain rahim ibu?

mereka mungkin membenci atau meninggalkan kita entah sebab apa.


itulah skenario Alloh atas kehidupannya kehendak Alloh atas kehidupannya.semua itu kehendak Alloh ,kasih sayang Alloh atas kehidupan ini.kenapA kita menyalahkan mereka.dekatilah mereka maka engkau akan tahu mengapa mereka meninggalkanmu,dan siapa tahu dengan kasih sayangmu hati mereka akan mencarimu..


Menyayangi orang tua menempati kedudukan yang tinggi dalam agama kita, Islam. Perintah berbakti pada orang tua ditempatkan oleh Allah Subhana wata 'alla di dalam Al-Quran sesudah perintah beribadah kepada Allah dan sesudah larangan menyekutukan-Nya. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak.” (Al Isra’: 23). Juga di dalam surah Al Ahqaf ayat 15 : "Kami wajibkan kepada umat manusia supaya berbuat kebaikan kepada kedua orang tuanya".

pengkhususan birrul walidain terhadap orang tua yang sudah berusia lanjut, yaitu
1. tidak mengatakan kata uffin (ah) 2. tidak membentak 3. mengucapkan perkataan yang mulia pada orang tua. 4. merendahkan hati dan penuh sayang pada mereka 5. mendoakan. Kata uffin dalam bahasa Arab berati ar-rafdu (menolak). Jadi sebaiknya kita tidak mengatakan kata-kata yang mengandung makna menolak, khususnya dalam memenuhi kebutuhan mereka dan apa-apa yang membuat orang tua kita ridha dan bahagia


Al Qur’an memberikan contoh yang begitu indah untuk berdoa, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (Al-Isra’: 24). Atau pada ayat yang lain, "Ya Allah, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat amal yang sholih yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai ke anak cucuku. Sungguh, aku bertaubat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Al-Ahqaf : 15). Kita harus mendoakan agar Allah berkenan memberikan kasih sayangNya pada mereka. Karena bagaimanapun, kasih sayang, perhatian dan perlindungan Allah jauh lebih besar dan Allah lebih mampu memberikan balasan kepada kedua orang tua kita atas segala pengorbanan, keringat, air mata dan segalanya yang tak mungkin dapat kita tebus


Sejak kanak-kanak, kita telah tumbuh dan dewasa dengan buaian rasa cinta dan kasih sayang orang tua. Kita telah banyak menguras kebugaran, kekuatan, dan perhatian kedua orang tua kita. Orang tua mengasuh dan memperhatikan kita, mau berkorban apa saja, bahkan mengorbankan diri mereka, demi anak. Meski demikian, kedua orang tua kita tetap merasakan bahagia atas segala pengorbanannya.Anaklah yang memerlukan dorongan kuat untuk memiliki nurani yang bening, yang sadar, agar selalu ingat akan kewajiban untuk menyayangi orang tuanya. Agar pesan untuk menyayangi orang tua dianggap serius, pesan itu datang sesudah perintah tegas untuk beribadah kepada Allah. Beberapa keutamaan birrul walidain berikut ini semoga semakin memotivasi kita untuk mengamalkannya.

1. Termasuk Amal yang Paling Allah Cintai

Dari Abdullah bin Mas’ud, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Amal apakah yang paling Allah cintai.” Beliau bersabda, “Shalat pada waktunya,” Aku bertanya, “Kemudian apa?” Nabi bersabda, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya, “Kemudian apa?” Nabi bersabda, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Menghantarkan seseorang untuk masuk surga

Dari Muawiyah bin Jahimah dari bapaknya radhiyallahu ‘anhu, aku menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bermusyawarah dengan beliau tentang jihad di jalan Allah. Nabi bertanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” “Ya,” kataku. Nabi pun bersabda, “Selalulah engkau berada di dekat keduanya. Karena sesungguhnya surga berada di bawah kaki keduanya.” (HR. Thabrani, al-Mundziri mengatakan sanadnya jayyid)

3. Menjadikan barokah Umur dan Rezeki

Anas mengatakan, “Barang siapa yang ingin diberi umur dan rezeki yang panjang maka hendaklah berbakti kepada kedua orang tuanya dan menjalin hubungan dengan karib kerabatnya.” (HR. Ahmad)

4. Menjadikan Amal Shalih Diterima dan Kesalahan-Kesalahan Diampuni

Allah berfirman: “Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada dua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, "Ya Allah, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat amal yang sholih yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai ke anak cucuku. Sungguh, aku bertaubat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Al-Ahqaf : 15-16).

5. Mendapatkan Ridha Allah

"Keridhaan Allah ada pada keridhaan orangtua, dan kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua" (HR. At Tirmidzi).

6. Diterimanya Doa dan Hilangnya Kesusahan

Diantara dalilnya adalah kisah Ashabul Ghar, yaitu tiga orang yang tertangkap dalam gua. Salah satu diantaraa mereka adalah seorang yang sangat berbakti kepada kedua orang tuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Orang Tua Ridha dan Mendoakan

Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga macam doa yang pasti terkabulkan; doa orang tua untuk anaknya, doa orang musafir dan doa orang yang teraniaya". (Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, Al-Albani).

Allah SWT, melalui orangtua kita telah menjadikan kita hadir di dunia ini. Dan betapa beruntungnya jika setiap detik dalam kehidupan kita adalah serangkaian perjalanan yang semakin mendekatkan kita dengan perjumpaan yang indah dengan Allah dan surgaNya. Dan alangkah bahagianya jika kita bersama-sama, berangkat ke surga. Berangkat kesana, bersama mereka yang kita sayangi. Alangkah sangat berbahagianya kita, jika bersama-sama keluarga kita di surga, bersama dan bertetangga dengan nabi, sahabat dan keluarganya, para syuhada’ dan hamba-hamba Allah yang dicintaiNya. Dan Semoga Allah membimbing kita, memberikan kemudahan bagi kita untuk menjaga iman dan ketaqwaan kita, serta menjadikan kita pribadi yang penuh kebaikan dan penuh sayang. Menjadi anak yang sangat menyayangi orang tua, dan atau menjadi orang tua yang juga sangat menyayangi anak-anaknya. Mari semakin menyayangi orang tua kita. Sungguh, jika kita menyayangi mereka, surga menanti kita. Surga yang keindahan-keindahannya belum pernah terlihat oleh mata, belum terdengar oleh telinga dan belum pernah telintas oleh hati dan fikiran kita.
LihatTutupKomentar