Wanita harus memahami bahwa peran alamiahnya dan tugas terpentingnya dalam kehidupan adalah menjadi istri dan ibu.
Setiap laki-laki mendambakan istri yang terdidik yang mengetahui kewajibannya.
Dewasa ini banyak gadis yang telah lulus perguruan tinggi tapi tidak
memiliki pengetahuan tentang kehidupan berumah tangga yang dapat dia
manfaatkan bagi masa depannya.
Ada juga gadis yang tidak dapat
menepis kesombongannya karena gelar yang disandangnya, sehingga dia
merendahkan laki-laki yang datang melamarnya, sampai dia ketinggalan
kereta alias menjadi (maaf) perawan tua.
Mereka “menghindar”
dari kejaran jodoh, dan terlalu selektif memilah-milih pasangan hidup.
Ketahuilah wahai dara manis, tak ada satu pun lelaki yang sempurna.
Orang bijak berkata,
Pernikahan adalah sinergi
Kelebihan adalah potensi
Kekurangan senantiasa diperbaiki
Sesungguhnya menghalang-halangi datangnya jodoh dengan sejumlah
persyaratan yang memberatkan tanpa menyadari hari-hari terus bergulir
menggerogoti usia adalah sama dengan mengoyak secara perlahan-lahan
tirai suci pernikahan.
Apabila ”keangkuhan” itu terus
dipelihara, dikhawatirkan keinginan untuk membentuk keluarga kecil,
melahirkan anak dan hidup disisi suami, hanyalah mimpi-mimpi yang
tergadai.
Duhai sayang, engkau membutuhkan rasa aman dalam kehidupan pribadimu, bukan bermain-main dengan usia.
Singkirkan sifat keras hati untuk menaklukkan dirimu, songsonglah masa depan dengan impian yang lebih besar...