♥ Menuju profil wanita cerdas Nan sholihah♥ ( Jihad Istri Sholehah)
♥ Menuju profil wanita cerdas Nan sholihah♥
( Jihad Istri Sholehah)
. ♥¸.•*¨)
1. Tegakkan Sholat tepat pada Waktunya dan jauhilah segala bentuk kemaksiatan.
Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.
Wahai hamba Allah..! jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukanny
a, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan menceraiberaika n keutuhannya.
Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata:Aku mohon ampun kepada Allah! itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku) Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, yaitu :
★Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.
★Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum’ah.
★Menjelekkan dan mengejek orang lain.
Allah berfirman :
”Wahai orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokka n kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang menolok-olokkan ) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokk an) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokk an) lebih baik dari wanita yang mengolok-olokka n(QS. Al Hujurat: 11).
★Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak . Rasulullah bersabda:
"Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidny a dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya (HR. Muslim).
★Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendid ik yang kafir.
★Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah bersabda: "
Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).
★Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.
★Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka aurat/ menonjolkan
kan lekuk –lekuk tubuh/ (Maaf) termasuk wanita yang masih memakai
jilbab yang dililit di leher karena yang ditampilkan adalah MODEL Busana
masa kini.).mohon beralihlah pada Jilbab SYAR’I yaitu Jilbab Standar
yang menutup bagian depan wanita.
★Keluar rumah dengan laki-laki yang bukan muhrimnya atau berdua-duaan dengan pria yang bukan muhrimnya.
★Menerima tamu laki-laki dikala suami tidak ada di rumah.
. ♥¸.•*¨)
2. Berupaya mengenal dan memahami suami
Hendaknya Ukhtiku berupaya memahami suamimu. Apa–apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khaliq Laa thoatan ilal makhluqin limakshiyatilla h Allah (Al Hadis)
. ♥¸.•*¨)
3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.
Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda: Seandainya aku boleh memerintahkanku
seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk
sujud kepada suaminya (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh
Al-Albany).
Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya.
Rasulullah bersabda: Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati
kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan
istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali (HR. Thabrani dan
Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).
Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).
. ♥¸.•*¨)
4. Bersikap qanaah (merasa cukup)
Kami menginginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.
Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu anhunna. Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu?? Ia berkata pada suaminya: “Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka”
. ♥¸.•*¨)
5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.
Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebiha n dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.
. ♥¸.•*¨)
6. Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabat nya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya.
Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.
. ♥¸.•*¨)
7.Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.
Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu’anh a,
dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan
beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan
bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus
mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan
musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang
sejuk, sehingga menjadikan Rasulullah merasakan ketenangan setelah
terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu
pada kali pertama: Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya.
Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menanggung orang lemah,
menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap
upaya menegakkan kebenaran.(HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim).
. ♥¸.•*¨)
8. Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya.
Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.
. ♥¸.•*¨)
9. Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).
Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia
suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena
maslahat yang syar’i seperti mengadukan perbuatan dzalim kepada Hakim
atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.
. ♥¸.•*¨)
10. Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.
Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya: Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya (HR. Bukhary dalam An-Nikah).
. ♥¸.•*¨)
11.bersikap Galimah kepada Suami. (lembut hati lagi pemikat/ penggoda hati suami)
Galimah artinya istri yang sangat memikat hati suami, sebelum suami meminta menyalurkan hajadnya , dia sudah menawarkan lebih awal.subhanalla h.sungguh
sikap istri seperti inilah yang senantiasa membuat suami terangsang dan
bergairah terus pada pasanganya, dan senantiasa cenderung kepada
pasangannya, dan suami Insyaallah tidak akan melakukan penyimpangan/ berselingkuh.
Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmatNya
( Jihad Istri Sholehah)
. ♥¸.•*¨)
1. Tegakkan Sholat tepat pada Waktunya dan jauhilah segala bentuk kemaksiatan.
Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.
Wahai hamba Allah..! jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukanny
Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata:Aku mohon ampun kepada Allah! itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku) Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, yaitu :
★Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya
★Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum’ah.
★Menjelekkan dan mengejek orang lain.
Allah berfirman :
”Wahai orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokka
★Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak . Rasulullah bersabda:
"Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidny
★Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendid
★Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah bersabda: "
Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).
★Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.
★Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka aurat/
★Keluar rumah dengan laki-laki yang bukan muhrimnya atau berdua-duaan dengan pria yang bukan muhrimnya.
★Menerima tamu laki-laki dikala suami tidak ada di rumah.
. ♥¸.•*¨)
2. Berupaya mengenal dan memahami suami
Hendaknya Ukhtiku berupaya memahami suamimu. Apa–apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khaliq Laa thoatan ilal makhluqin limakshiyatilla
. ♥¸.•*¨)
3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.
Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda: Seandainya aku boleh memerintahkanku
Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya.
Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).
. ♥¸.•*¨)
4. Bersikap qanaah (merasa cukup)
Kami menginginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.
Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu anhunna. Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu?? Ia berkata pada suaminya: “Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka”
. ♥¸.•*¨)
5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.
Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebiha
. ♥¸.•*¨)
6. Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabat
Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.
. ♥¸.•*¨)
7.Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.
Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu’anh
. ♥¸.•*¨)
8. Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya.
Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.
. ♥¸.•*¨)
9. Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).
Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia
. ♥¸.•*¨)
10. Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.
Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya: Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya (HR. Bukhary dalam An-Nikah).
. ♥¸.•*¨)
11.bersikap Galimah kepada Suami. (lembut hati lagi pemikat/
Galimah artinya istri yang sangat memikat hati suami, sebelum suami meminta menyalurkan hajadnya , dia sudah menawarkan lebih awal.subhanalla
Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmatNya