KHASIAT BUAH TIN DAN ZAITUN DALAM AL-QUR'AN




وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ

    (Demi Tin dan Zaitun)

    Oleh: Med HATTA


Pesan Bukunya Sekarang!
Tema ini diambil dari nama surah ke-095 dari al-Qur'an, yang juga merupakan ayat pertama dari surah tersebut, yaitu tentang buah tin dan buah zaitun. Allah SWT bersumbah demi tin dan zaitun karena kemulian dan keagungan kedua buah surgawi itu, seperti yang akan diuraikan dalam tulisan sederhana ini,  yang disadur dari buku ke-2 penulis: "Mukjizat Pengobatan Herbal dalam al-Quran", sebagai berikut:

        PERTAMA: BUAH TIN

Untuk mengungkap rahasia sumpah Allah tentang buah surgawi yang penuh berkah ini, author akan memulai kajian dari beberapa hal pokok seperti dibawah ini:

    *
      Menjelaskan fakta sains buah tin dari jenis (Carica Ficus), yaitu jenis buah yang dimaksudkan ayat sumpah pada surah at-Tin diatas, menurut pakar tafsir kontemporer. Di Maroko dan negara-negara Afrika Utara lainnya, buah ini dikenal dengan sebutkan “karmouss” dan karena keberadaanya yang banyak tersebar di pesisir Laut Tengah, maka buah ini banyak sekali disebutkan dalam literatur-literatur sejarah kuno dan sebagaimana juga disebutkan pada kitab-kitab samawi.

      Buah ini dikenal luas semenjak dahulu kala dengan mamfaat dan kegunaannya yang banyak untuk kepentingan medis bagi manusia. Sebagaimana fakta sains modern menjelaskan bahwa cairan tin yang dicampurkan pada banyak ramuan-ramuan medical memiliki kemanjuran tinggi. Oleh karena itu nabi Muhammad SAW mengomentari buah ini dalam salah satu Sabda-Nya: “Jika Aku mengatakan ada buah yang turun dari langit, maka buah inilah (menunjukkan buah tin)….”

    *
      Menonjolkan peranan utama lebah tin yang dikenal dengan Blastophaga psenes, yang bertanggung jawab terhadap pembuahan jenis tin ini, dimana secara natural tumbuhan ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui jenis lebah khusus tersebut, sebagaimana juga lebah terakhir ini tidak dapat melahirkan dan berkembang biak kecuali harus berada di dalam buah tin.

      Pada kajian ini author akan berusaha mengkomfirmasikan antara fakta sains modern yang berdasarkan dari hasil riset-riset ilmia dengan fasilitas media dan tekneknologi canggih, dan dengan kajian imania yang kokoh, sambil memperhatikan proses pertumbuhan buah tin dan struktur yang prima bunga-bunga buah ini, serta hubungannya dengan Blastophaga psenes tadi, yaitu lebah yang berperan aktif dalam proses pembuahan buah tersebut.

      Dengan harapan, Insya Allah, dapat mendekatkan kita dalam memahami rahasia sumpah Allah pada ayat di atas, yang juga merupakan isyarat rabbania pada keagungan makhluk tumbuhan ini. Sekaligus mengkomfirmasikan atas anugerah besar yang terdapat pada buah surgawi ini, serta perumpamaan dan mamfaat-mamfaat dari makhluk Allah SWT yang maha dahsyat.

      Adapun kata-kata kunci yang author terapkan dalam memahami ayat yang mulia ini adalah: (Sumpah – tin – lebah pembuah – jantan – betina (keramat).

    Empat Fakta Sains Buah Tin:

Pertama, Buah tin merupakan golongan tumbuhan berasal dari jenis Ficus:

Adalah dari keluarga Tut Moraceae yang namanya diambil dari tut putih alba Morus, yang terakhir ini merupakan simbol dari keluarga tersebut.

Jika di bandingkan antara buah tut dan tin seperti pada gambar di atas, maka nampak yang pertama berbentuk tin yang terbalik bunga-bunganya sebagaimana terlihat pada stand bunga, berbeda dengan tin yang bunga-bunganya terdapat dalam bungkusan, dan tidak bertemu di luar kecuali melalui pembuka diatas bungkusan, semua tergolong jenis buah. (Lihat: Gambar perbandingan antara buah tut dan tin di atas ini).

Menurut ahli Biologi pohon tin dari jenis Ficus terdapat 700 jenis, tersebar diseluruh pelosok dunia, umumnya paling banyak dikenal masyarakat luas adalah diantaranya jenis yang dipergunakan untuk decorasi rumah, apartemen dan koridor-koridor building seperti jenis Benjamina Ficus. Dan jenis untuk menghias taman-taman seperti Ficus macrophylla. Ada juga jenis lain untuk penghias jalan dan trotoir seperti Ficus microcarpa yang banyak terdapat di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Jenis tin yang akan kita kaji disini adalah jenis Ficus carica, yang dikenal dalam darijah Marocain (Maroko) dan masyarakat Afrika Utara dengan “karmouss” yang masih segarnya dan "chereha" yang sudah dikeringkan, tumbuh banyak di daerah Laut Tengah dimana merupakan daerah asal pohon tin tersebut.

Fakta Kedua, Tentang Biologis Tin dan Beberapa Keistimewaannya:

   1. Buah Tin: Adalah ibarat sebuah bungkusan yang didalamnya terdapat ratusan bunga-bunga tersebar diatas stand bunga, terbagi kepada dua macam (Lihat: Buah Tin Ibarat Bungkusan): Gambar pertama, bunga jantan terdapat pada bagian dekat mulut bungkusan, berperan secara umum dalam proses pembuahan. Dan gambar kedua, bunga-bunga betina tersebar pada bagian moncong yang berperan mensuplai ransum makanan dan mengontrol perkembangan binatang-binatang, atau menproduksi buah setelah terjadi proses pembuahan.
   2. Pohon Tin Jantan dan Betina: Sebagai fungsi utamanya mengontrol buah matang yang tumbuh dari pohon tin, dapat diklasifikasikan pohon ini kepada dua jenis: Pohon jantan Cnaprifiguier, merupakan tempat indo kos lebah-lebah pembuah, dan buah dari pohon ini digunakan untuk reproduksi dan berkembang biak bagi lebah-lebah tersebut, serta buahnya tidak bisa dimakan manusia. Dan jenis Pohon betina Figuier Domestique, yang menampung lebah-lebah yang membawa benih pembuahan pada bunga-bunga tin betina, dan menghasilkan buah tin yang matang dan lezat dimakan.
   3. Tin dan Lebah Khusus Membuahinya: Lebah Blastophaga psenes dari keluarga Agonidae memainkan peranan sangat penting pada proses pembuahan tin Ficus carica, karena jenis tin ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui lebah khusus itu. Dan sebagaimana lebah jenis ini tidak bisa melahirkan dan berkembang biak kecuali di dalam jenis buah tin tersebut.

Fakta Ketiga, Tin dan Periode Pembentukan Buahnya:

    * Pohon Tin Jantan Caprifiguier, berperan penting pada perkembangan jenis tin, merupakan penampungan lebah-lebah. Silih berganti di atas dahan pohon ini pada tiga generasi buah tin. Ketiga generasi itu adalah: (Mamme, Profichi dan Mammoni). Diantaranya ada dua generasi yaitu Mammoni dan Mamme) merupakan tempat pertumbuhan lebah dan mempertahankan kelanjutan jenisnya, lebah penghuni dua generasi buah tin ini tidak memainkan peranan dalam proses pembuahan bunga-bunga tin. Adapun generasi yang ketiga yaitu disebut dengan Tin Profichi, inilah yang berperan memindahkan benih buah ke bunga-bunga tin betina. Dan bunga-bunga betina ini menyuplai makanan bagi lebah-lebah, Tin Mamme bertanggung jawab memelihara kelangsungan kehidupan bagi lebah-lebah tersebut, SubhanalLah...
    * Pohon Tin Betina: Pohon ini juga memiliki tiga generasi seperti di atas (Mamme, Mammoni dan Profichi), dan tin Mammoni betina merupakan generasi yang menerima lebah-lebah pembuah yang datang dari tin Profichi jantan serta membentuknya menjadi buah yang matang dan siap di konsumsi manusia.

Fakta Keempat, Tin dan Proses Penyebarannya:
Selain dengan cara pembibitan yang dilakukan oleh petani dan menyebarkan ke perkebunan-perkebunan serta lahan-lahan hijau, ada juga andil binatang-binatang tertentu seperti burung-burung dan binatang-binatang mamalia jenis kecil menyebarkan tin ini ke daerah-daerah tertentu….

    Fakta Imania (Tinjauan Pakar Tafsir):

Allah SWT menyebutkan beberapa jenis buah dan tumbuh-tumbuhan di dalam al-Qur’an, menyebutkan buah tin sekali saja pada surah at-Tin. Surah terakhir ini merupakan surah satu-satunya mengambil judul nama tumbuhan, berbeda dengan surah yang bertema binatang yang banyak menjadi judul surah-surah al-Qur’an seperti: (Al-Baqarah = Sapi betina, an-Naml = semut, an-Nahl = lebah, al-'Ankabuut = laba-laba dan al-Fiil = gajah).

Buah tin disebutkan pada surah yang mengatasnamakan dirinya sendiri dan dalam bentuk sumpah pula, maka kami merasa perlu memberikan perhatian khusus dalam kajian ini. Ahli tafsir sendiri dalam mengomentari kasus ini berbeda pendapat menafsirkan buah yang disumpahkan itu, sebagian berpendapat bahwa yang dimaksud adalah buah tin itu sendiri yang dapat dimakan oleh manusia. Ada pula menafsirkan tin sebagai tempat-tempat tertentu seperti: gunung, mesjid atau kota.

Perbedaan pendapat pakar tafsir, antara tin sebagai buah dan tin sebagai tempat, mengundang banyak spekulasi dan menyikapinya pun harus kembali kepada besik perkara yaitu perbedaan mereka antara tafsir dan ta’wil. Sebagai diketahui bahwa kata tafsir hanya disebutkan sekali saja pada surah al-Furqan, sedangkan ta’wil disebutkan pada tiga surah yaitu (al-A’raf, al-Kahfi dan Yunus).

Penulis disini tidak bermaksud berpanjang lebar membahas perbedaan antara tafsir dan ta’wil, karena membutuhkan pembahasan khusus dan sangat panjang. Sebagai isyarat saja bahwa tafsir menyangkut riwayat biasanya mendifinisikan lafadz dan Kalimat-kalimat saja, sedangkan ta’wil lebih focus ke dirayah yang mengutamakan arti secara umum dan paragraph.

Jika kita merujuk pada metode riwayat, maka ditafsirkan tin sebagai buah yang dapat dimakan dan dikenal luas semenjak dahulu kala. Tetapi jika diartikan dengan tempat, maka masuk kita masuk keranah  ta’wil yang menyangkut dirayah, dimana setiap orang bisa mena’wilkan sesuai dengan pemahaman dan tingkat keilmuannya.

Lihat misalnya tafsir Ibn Katsir tentang surah at-Tin, tampak jelas sebahagian ahli tafsir mengomentari tiga sumpah yang ada: (Sumpah tentang Tin dan zaitun, sumpah tentang Thuur Sinai, sumpah tentang Kota yang aman/ kita ada kajian khusus kasus-kasus tersebut, Lihat: diblog ini), dan mengaitkannya satu sama lain. Menurut pemahaman mereka behwa Allah bersumpah demi tiga tempat, setiap tempat tersebut diutuskan-Nya nabi dan rasul pembawa syariat: Pertama, Tin dan Zitun: yaitu “Bait al-Maqdis”, tempat diutusnya nabi Isa as. Kedua, Thuur Sinai: yaitu sebuah gunung dimana nabi Musa as berdialog langsung dengan Allah SWT, yaitu tempat diutusnya nabi Musa as. Dan tempat ketiga adalah "Kota yang aman", yaitu kota Makkah dimana nabi Muhammad SAW diutus.

Sedangkan di dalam tafsir Siyyid Quthub, lebih banyak merekap pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, diantaranya ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah pohon tin yang daun-daunnya dipakai nabi Adam dan isterinya Hawa menutupi tubuhnya setelah dilucuti pakaiannya di Surga tempatnya sebelum turun ke dunia fana ini. Dan pendapat lain mengatakan bahwa tempat tumbuhnya pohon tin di sebuah gunung dimana perahu nabi Nuh as terdampar setelah banjir besar dunia.

Diatas hanya sekelimit kecil saja yang dapat kami sajikan dari pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, yang pada umumnya memahami ayat sumpah “wat-Tin” sebagai tempat tertentu. Sebagaimana juga ayat sumpah “wat-Tin” ini dapat tafsirkan sebagai jenis buah yang agung, rahasianya pada proses pembentukannya telah kita lihat pada kajian Fakta sains diatas, disamping juga memeliki keampuhan-keampuhan medis yang ganda.

Dikuatkan pula hadits nabi diriwayatkan oleh Abu Dardaa, bahwasanya telah dihidungkan kepada nabi sebuah menu dari buah tin, maka nabi mengajak shahabat-shahabatnya menyantapnya bersama, beliau lalu bersabda: “Jika Aku mengatakan ada buah turun dari surga, maka buah inilah...”

Ibn Alqayyim dalam bukunya “ath-Thib Annabawi” mengomentari riwayat hadits diatas: "Menguji kemanjuran pengobatan nabi sebagai tersebut dalam hadits ini, dapat dirilis beberapa teori. Pada jaman dahulu kala buah tin telah banyak dipakai untuk kepentingan medis, tokoh-tokoh kedokteran periode awal juga seperti Ibn Sina telah banyak mengetahui buah tin mempunyai banyak faedah medis..." Dan pengobatan traditional pada dekade terakhir ini juga mengenal kemujaraban tin, dimana dianggap secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti mengobati luka-luka, borok, flu burung, mag, gangguan sirkulasi mensturasi dan luka bakar.


Mengingat karena kadar kandungan gulanya tinggi, buah tin - kering – bagus dikonsumsi oleh anak-anak, orang diet dan olah-ragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolestrol. Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.

Dari keterangan diatas menegaskan bahwa tin merupakan buah yang sangat dahsyat, memeliki kegunaan medis yang sangat banyak. Menurut Ibn al-Qayyim al-Jouzi lagi bahwa: "Mengingat tin tidak terdapat didaratan Hijaz dan kota Madinah, serta langkah penyebutannya dalam sunnah, karena lahan tin memang tidak serasi dengan lahan kurma. Akan tetapi, Allah Bersumpah di dalam al-Qur’an demi tin karena manfaat dan kegunaannya yang sangat banyak itu..." Maka Ibn al-Qayyim berkesimpulan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah buah tin yang telah dikenal luas itu.

Ini masih berkisar pada buah tin saja, tanpa bermaksud melewati buah zaitun yang terdapat pada ayat sumpah yang sama, karena akan ada kajian khusus tentang zaitun setelah ini, sekarang masih fokus pada tin.

    Tin dan Peranan Waktu dalam Pembentukan Buahnya:

Allah SWT telah menciptakan waktu dan mengaitkannya dengan system alam raya ini, serta bersumpah demi waktu pada ayat ke-1 surah al-Ashar:

    Artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia senantiasa merugi….”.

Ini suatu indikasi penting betapa waktu merupakan tanda dan warning atas Kekuasaan dan Hikmah Allah SWT. Sebagaimana tin merupakan salah satu makhluk tumbuhan yang juga mencerminkan rekayasa Sang Pencipta, maka waktu sangat berperan dalam proses pertumbuhan tin.

Setelah musim dingin yang merupakan periode penting perkembangan lebah tin jenis mamme jantan, tiba musim gugur atau persisnya bulan Mei giliran lebah memasuki tin Profichi jantan, bertepatan pula sebelum mekarnya bunga-bunga betina dan jantan Protandrie agar lebah melepaskan telornya pada kandungan bunga-bunga betina yang dimaksudkan sebagai ransum makanan.

Waktu yang dipergunakan mencapai lebah sempurna hingga dapat keluar dari tempat telor bertepatan dengan matangnya benih yang terdapat pada bunga-bunga jantan. Keluarnya lebah-lebah tersebut dari Profichi jantan membawa benih memaksakannya – dalam tempo terbatas - mencari buah tin jenis Mammoni betina yang sangat membutuhkannya atau bunga-bunganya sedang mekar.

Ketika lebah-lebah tersebut telah memasuki buah jenis terakhir ini dengan maksud meletakkan telornya dalam tempo yang sangat terbatas dan tempat yang pas demi mengamankan makanannya, maka saat yang bersamaan bunga-bunga Mammoni betina membutuhkan bahan tersebut. Kemudian setelah selesai semua proses ini, terbentuklah sejumlah besar dari kandungan buah yang seterusnya menjadi matang pada saat tertentu. Mungkinkah ini hanya kebetulan saja…?

    Tin dan Lebah Pembuah:

Amat jelas dari kajian ini bahwa lebah tin yang mencari tempat pengamanan tepat menyimpan makanan untuk pertumbuhan telornya dan juga untuk memelihara kelangsungan hidup jenisnya, dia meletakkan telornya dengan teknik yang tepat disamping telor bunga untuk keperluan terakhir ini yang khusus memerlukan makanan pada saat dibuahinya dan mencari protein terdapat pada telor bunga yang membantu atas perkembangan telor-telor tersebut.

Dapat dipastikan bahwa yang mengamati karakter lebah-lebah ini yang mencari tempat yang tepat meletakkan telornya, lebih khusus ketika masuknya ke tin betina, akan berdecak kagum dan membuatnya bertanya-tanya: Kenapa lebah tin senantiasa berusaha mengulang perbuatan yang sama dengan yang telah dilakukan oleh induknya masuk ke tin Profichi jantan, padahal tidak pernah menyaksikan induknya…?

Jawabnya sederhana saja, lebah yang sangat kecil ini, umurnya hanya berbilang hari saja dan tidak punya nalar dan ilmu, diciptakan oleh Allah SWT dan memberinya insting, serta mengarahkannya kepada apa yang wajib dilakukan demi kelestariaanya. Sungguh benar Allah dalam Firman-Nya:

    Artinya: “Sucikanlah nama Tuhan-mu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan -Nya, dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk” (QS: 87: 1-3).

 Allah yang menciptakan lebah-lebah ini, telah menciptakan alam raya, menyempurnakan segala sesuatu dan menentukan kadar setiap sesuatu serta mengarahkannya berjalan sesuai system berlaku.


Dan kenapa pula lebah ini memaksakan diri masuk kedalam tin betina padahal akan menghilangkan kedua sayapnya dan sebagian anggota badannya, serta sudah pasti tidak akan sukses meraih apa yang diinginkannya…?

Menurut Fakta ilmia diperoleh bahwa lebah ini semenjak dari dahulu kala - betapapun usahanya - selalu gagal dalam missinya meletakkan telornya dalam bunga-bunga tin betina. Akan tetapi tanpa disadarinya dan diluar kehendaknya telah memindahkan benih diatas bunga-bunga tin untuk pembuahan yang terakhir ini dan berandil dalam pematangan buah tin.

Kesimpulan yang dapat di ambil dari kenyataan ini bahwa lebah-lebah yang berada dalam tin jantan sukses meletakkan telornya selanjutnya berhasil memelihara kelestarian keturunannya, adapun yang berada dalam tin betina Allah-lah yang mengatur lebah-lebah ini untuk memperoleh buah tin yang disumpahkan tersebut, selanjutnya menundukkan kepada manusia, sebagaimana firman Allah:

    Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-NYA lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan” (QS: 31: 20).

    Kegunaan Dan Kandungan Nutrisi Pohon Tin:

Buah tin dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik harus segera dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama (mudah rusak). Di Bengali buah tin diolah sebagai sayuran. Adapun kandungannya per 100 gram, yaitu:

   1. Nutritional value per 100 g (3.5 oz)
   2. Energy 250 kcal 1040 kJ
   3. Carbohydrates 63.87 g
   4. Sugars 47.92 g
   5. Dietary fiber 9.8 g
   6. Fat 0.93 g
   7. Protein 3.30 g
   8. Thiamine (Vit. B1) 0.085 mg 7%
   9. Riboflavin (Vit. B2) 0.082 mg 5%
  10. Niacin (Vit. B3) 0.619 mg 4%
  11. Pantothenic acid (B5) 0.434 mg 9%
  12. Vitamin B6 0.106 mg 8%
  13. Folate (Vit. B9) 9 μg 2%
  14. Vitamin C 1.2 mg 2%
  15. Calcium 162 mg 16%
  16. Iron 2.03 mg 16%
  17. Magnesium 68 mg 18%
  18. Phosphorus 67 mg 10%
  19. Potassium 680 mg 14%
  20. Zinc 0.55 mg 6%

    Pohon Tin Dan Khasiat Herbal Natural:

Sebuah riwayat dari Abu Dardaa, bahwasanya telah dihidangkan kepada nabi SAW sebuah menu dari buah tin, maka nabi mengajak sahabat-sahabatnya menyantap bersama, beliau lalu bersabda: “Jika Aku mengatakan buah turun dari surga, maka buah ini-lah...”

Menurut Imam Ibnu al-Jawziyyah, Buah Tin memiliki banyak khasiat, diantaranya dapat mengurangi penyakit sesak nafas, membersihkan hati dan limpa juga pengencer dahak serta memberi khasiat yang baik pada tubuh, sebagai langkah pencegahan untuk melawan racun di tubuh kita.

Oliver Alabaster mengatakan, jika anda mengambil Buah Tin, maka sebenarnya anda telah mengambil makanan yang menjamin kesehatan anda dalam jangka panjang.

Buah Tin adalah "Nature's most nearly perfect fruit", yaitu buah yang hampir mencapai tahap kesempurnaan secara keseluruhan.
Buah tin telah dianggap oleh pakar-pakar makanan - saat ini - sebagai makanan Nutraseutikal (functional food), karena Buah Tin bukan sekedar mengandung zat-zat yang berkhasiat, bahkan lebih dari itu dan bermanfaat sebagai penjaga tubuh dan mampu mencegah serangan penyakit-penyakit tertentu.

Pohon tin merupakan salah satu tumbuhkan herbal tertinggi akan sumber kalsium dan serat.

Menurut USDA data untuk Misi variasi, menyimpulkan bahwa:

   1. Buah tin kering terkaya akan serat, tembaga, mangan, magnesium, kalium, kalsium, dan vitamin K, relatif diperlukan terhadap kebutuhan tubuh manusia.
   2. Buah tin karena kaya kandungannya akan serat, maka mampu mengurangi berat badan. Oleh karena itu Buah tin sangat sesuai mengatasi masalah berat badan.
   3. Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.
   4. Kandungan-kandungan buah tin seperti serat, kalium, dan magnesium dapat mengurangi serangan angin dan mampu mengontrol tekanan darah tinggi.
   5. Dalam sebuah studi, 40 gram bagian buah tin kering (dua ukuran medium tin) menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kapasitas antioksidan plasma dalam darah.
   6. Gabungan zat yang terkandung dalam buah tin yaitu serat yang tinggi dan karbohidrat dalam bentuk yang ringkas, yaitu glukosa dan fruktosa mampu mengontrol kadar gula darah seseorang.
   7. Hasil penelitian dalam 100 gram buah Tin, mengandung 20% daripada kebutuhan zat serat harian tubuh kita. Dari jumlah tersebut, lebih 28% adalah jenis serat terlarut. Penelitian menunjukkan, bahwa serat terlarut bisa membantu gula dalam darah dan mengurangi kolesterol dalam darah dengan mengikatnya di dalam saluran pencernaan, manakala serat tidak larut, dapat melindungi dan mencegah kanker usus besar (koion) .
   8. Tin memiliki jumlah yang lebih kecil dari banyak nutrisi lain, ia memiliki efek pencahar dan mengandung banyak antioksidan, merupakan sumber yang baik flavonoid dan polyphenol.
   9. Kandungan serat yang terdapat di dalam buah tin dapat memperlahan proses penyerapan glukosa di usus kecil, untuk itu sangat cocok bagi penderita penyakit kencing manis.
  10. Buah tin dipergunakan sebagai bahan pelancar (laxative), penahan sakit dan unsur perkumuhan air kencing (diuretik).
  11. Buah tin mengandung khasiat yang tinggi jika dibandingkan dengan buah-buahan yang lain, ia tidak mengandung garam, lemak dan kolesterol, tetapi mengandung lebih tinggi kalium, serat dan zat besi.
  12. Buah Tin dipercayai mempunyai bahan yang dapat melawan kanker, ia mengandung "polyphenols" yang tinggi berfungsi sebagai antioksidan yang amat penting bagi tubuh, karena dapat berfungsi sebagai free radical dalam tubuh yang menyebabkan kanker.
  13. Buah Tin juga mengandung unsur lain yang menjadi bahan anti kanker, yaitu "benzaldehyde" dan "coumarins". "Benzaldehyde" telah terbukti mampu bertindak sebagai bahan anti tumor sedangkan "coumarins" adalah untuk merawat kulit dan kanker prostate.
  14. Buah tin telah dikenal kemujarabannya oleh ahli pengobatan tradisional pada dekade terakhir ini, khususnya pengobatan herbal, dan diakui secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti: Mengobati luka-luka, borok, flu burung, maag, gangguan sirkulasi menstruasi pada wanita dan luka bakar.
  15. Buah tin kering mengandung kadar gula tinggi, dan sangat bagus dikonsumsi oleh anak-anak, orang diet dan olahragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolesterol.

    Tips Penyembuhan Buah Tin Kering:

Pernah sekali - di bulan Ramadhan 2008 – penulis terserang batuk berat disertai dahak yang kental, oleh seorang kuli angkat di Casablanca, International Foire menyarankan mengambil 7 buah tin kering (cherrehah dalam bahasa Maroko), dibelah dan diisi masing-masing 1 biji bawang putih, lalu digoreng pakai minyak zaitun, dan – Alhamdulillah – hasilnya sangat mujarab sekali. Silahkan coba.

    KEDUA: BUAH ZAITUN:

    Pohon Zaitun di dalam al-Qur'an:

    وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ

    Artinya: "Demi (buah) Tin dan Zaitun" (QS: 095: 1)


ZAITUN POHON MULIA TERTUA DI MUKA BUMI:

وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ

    (Demi Tin dan Zaitun)

    Oleh: Med HATTA

      Sambungan Dari: KHASIAT BUAH TIN DAN ZAITUN DALAM AL-QUR'AN

Pesan Bukunya Sekarang!
Tema ini diambil dari nama surah ke-095 dari al-Qur'an, yang juga merupakan ayat pertama dari surah tersebut, yaitu tentang buah tin dan buah zaitun. Allah SWT bersumbah demi tin dan zaitun karena kemulian dan keagungan kedua buah surgawi itu, seperti yang akan diuraikan dalam tulisan sederhana ini,  yang disadur dari buku ke-2 penulis: "Mukjizat Pengobatan Herbal dalam al-Quran", sebagai berikut. Bagian Pertama (Pohon Tin) sudah ditulis pada postingan beberapa waktu lalu, (Lihat Kembali: KHASIAT BUAH TIN DAN ZAITUN DALAM AL-QUR'AN). Sekarang tinggal membahas bagian kedua tentang buah zaitun di dalam al-Quran, sebagai berikut:

    KEDUA: BUAH ZAITUN:

    Pohon Zaitun di dalam al-Qur'an:

    وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ

    Artinya: "Demi (buah) Tin dan Zaitun" (QS: 095: 1)

    وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انْظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

    Artinya: "Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman" (QS: 006: 99)

    وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

    Artinya: "Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan" (QS: 006: 141)

    يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ وَالنَّخِيلَ وَالأعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

    Artinya: "Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan" (QS: 016: 11)

        Pohon Mulia Tertua di Dunia:

    Allah SWT berfirman: "Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai", yaitu "Pohon Zaitun" sebagaimana telah disepakati oleh semua ahli tafsir dan pakar-pakar islam lainnya.

    Pohon zaitun merupakan salah satu pohon tertua yang tumbuh dimuka bumi, daunnya selalu hijau yang tingginya mencapai 15 meter. Pucuk daunnya sedang (tidak besar dan tidak pula kecil), berbunga kemudian menghasilkan buah setelah berusia 4 tahun dan akan memproduksi buah secara terus-menerus selama sekitar 2000 tahun. Pohon zaitun berumur panjang, hingga satu pohon usianya bisa mencapai 5000 tahun.

    Oleh sebab itu, Allah mengistimewakannya dan menyebutnya sebagai pohon mulia. Hanya pohon zaitunlah satu-satunya memperoleh predikat tersebut. Zaitun tergolong jenis pohon-pohonan penghasil minyak, mampu beradaptasi dengan musim kering yang berkepanjangan. Ia tumbuh dengan amat pelan tetapi umurnya sangat panjang.

    Pohon-pohon zaitun rata-rata berumur panjang, sekalipun dahan dan batang-batangnya telah mati, pohon zaitun mampu untuk tumbuh kembali dan menghidupkan lagi pohonnya dengan dahan dan tangkai-tangkai baru.

    Dikisahkan bahwa seekor burung merpati meninggalkan bahtera Nuh as ketika peristiwa topan besar, kemudian merpati putih itu pulang sambil membawa pucuk tangkai zaitun, menandakan bahwa murka Allah telah berakhir pada kaum Nuh as, dengan demikian menjadilah zaitun sebagai simbol perdamaian.

        Pohon Thur Sinai Moyang Zaitun:

    Pohon zaitun telah dikenal manusia purba sejak ribuan tahun lalu, tergolong pohon tertua di dunia. Lukisan-lukisan pohon zaitun banyak memenuhi tempat-tempat peninggalan Mesir kuno pada kuburan-kuburan Fir'aun. Kawasan Timur Tengah merupakan negeri asal pohon zaitun. Para ahli sejarah dan riset menyebutkan bahwa pohon ini berpindah dari kawasan Timur Tengah menuju ke Eropa kemudian ke bagian-bagian dunia lainnya.

    Berdasarkan ilmu botani dan al-Qur'an, para ahli tersebut merincikan lebih detail bumi asal pohon zaitun, yaitu "Bukit Thur Sinai". Allah berfirman:

        Artinya: "Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai (pohon zaitun)"

    Kitab-kitab tafsir (klasik dan modern) semua berkomentar bahwa pohon yang dimaksud oleh ayat adalah "Pohon Zaitun". Adapun kata "Takhruju" (keluar): menunjukkan bahwa bumi asalnya adalah bukit Thur Sinai, kemudian dari sanalah keluar kepelosok-pelosok dunia dan dikenal luas umat manusia. "Wallahua'lam".

            Pohon Asli Thur Sinai:
            Allah berfirman:

             وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُورِ سَيْنَاءَ تَنْبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِلآكِلِينَ

            Artinya: "Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan" (QS: 023: 20)

            فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الأيْمَنِ فِي الْبُقْعَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ أَنْ يَا مُوسَى إِنِّي أَنَا اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

            Artinya: "Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu:"Ya Musa, Sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam" (QS:028:30).

            Fakta Pohon Thur Sinai:

        Semua pasti bertanya, pohon apakah gerangan yang dimaksud ayat ke-20 dari surah al-Mu'minuun yang keluar dari Thur Sinai di atas? Apa saja pendapat ahli tafsir tentang ayat tersebut? Berikut ini penulis me-relist tanggapan-tanggapan mereka, seperti:

        Imam at-Thabari dalam tafsirnya menyebutkan: "Wa syajaratan takhruju min Thur Sina" (Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai), kata "Wa syajaratan" berbaris atas mengikuti kata "Jannaatin" sebelumnya. Artinya adalah "Pohon Zaitun".

        Ibnu Katsir: "Wa syajaratan takhruju min Thur Sina" (Dan pohon kayu keluar dari Thur Sinai), adalah "Pohon Zaitun". Sedangkan "at-Thur" ialah nama sebuah bukit di Sinai, sebagian ahli tafsir mengomentari bahwa dinamakan "Thuran" (Thur = bukit) karena ditumbuhi pohon-pohonan, kalau gundul dinamakan "Jabalan" (gunung).

        Dan "Thur Sina", yaitu thur sinin atau thur Sinai, adalah nama sebuah bukit dimana Allah SWT menyapa langsung Musa bin Imran as dan disekitar bukit tersebut terdapat pohon zaitun.

        Adapun firman Allah selanjutnya: "Yang menghasilkan minyak" yaitu pohon zaitun itu dapat mengeluarkan minyak.

        Oleh karena itu dikatakan pada lanjutan ayat: "Dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan" Bahwa minyak yang keluar dari zaitun itu dapat menjadi padanan roti atau makanan apa saja di makan manusia, seperti menyelupkan atau mengisi roti dengan minyak zaitun, lalu dimakan dengan lezatnya. Rasulullah SAW bersabda: "Makanlah dengan minyak (zaitun) dan celupkanlah rotimu dengannya, karena minyak itu keluar dari pohon yang mulia" [1].

        Penulis Tafsir Jalalain: (Kesimpulannya), menganggap bahwa yang dimaksud ayat adalah pohon zaitun.

        Pohon Pembawa Berkah:
        Allah berfirman, artinya:

        * "Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu" (QS: 024: 35)
        * "Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu:"Ya Musa, Sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam" (QS: 028: 30)

    Pohon zaitun disebutkan sebanyak delapan kali di dalam al-Qur'an, sekali di antaranya dalam bentuk sumpah, dimana Allah apabila bersumpah atas suatu makhluk-Nya pastilah yang disumpahkan tersebut sesuatu yang sangat istimewa dan bermanfaat ganda, sebagaimana dijelaskan pada kajian pohon tin di atas karena Allah SWT pada waktu yang sama dan di ayat yang sama bersumpah: "Demi pohon tin dan pohon zaitun". (Lihat: kajian sebelumnya).

    Menjadikan lebih istimewa lagi pohon zaitun ini karena disebutkan oleh Allah pada dua tempat di dalam al-Qur'an sebagai pohon pembawa berkah, Allah berfirman:

        * Artinya: "(Dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berberkah, (yaitu) pohon zaitun" (QS: 024: 35)
        * Artinya: "Pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu (pohon zaitun)" (QS: 028: 30)

    Antara lain berkah pohon ini yang diperincikan Allah; pada ayat ke-35 dari surah An Nur dikatakan: "Yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api".

    Sedangkan di ayat ke-30 dari surah al-Qashash diceritakan bahwa tatkala Musa as pergi bersama keluarganya meninggalkan Madyan menuju kota Fir'aun Mesir, di tengah perjalanan di malam hari, Musa melihat api (cahaya) dari ranting sebatang pohon zaitun di kawasan bukit Thur Sinai, dan ketika Musa mendekatinya Allah berseru kepadanya:

        Artinya: "Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam".

    Dan di bawah pohon zaitun itulah Musa resmi dinobatkan sebagai nabi dan rusul untuk bani Israil.

    Fakta Sains Pohon Zaitun:

Negeri asal zaitun adalah Asia, terutama Suria, Libanon, Yordania, Palestina, dan lebih khusus negara-negara pesisir perairan Mediterania seperti: Turki, Italia, Spanyol, Tunis, Aljazair, dan Maroko. Dan dapat ditemukan juga di negara-negara seperti: Chili, Peru, dan juga Selatan Australia.

Pohon zaitun berwarna hijau sepanjang masa, buah zaitun terbesar yaitu hasil budidaya ahli botanik Spanyol. Dan negara yang memproduksi minyak zaitun terbesar adalah Italia dengan rata-rata produksi mencapai 33 juta gallon per-tahun.

Normalnya pohon zaitun memproduksi buah pada usia 2 tahun, dan pada tahun keenam pohon zaitun sudah bisa mengembalikan biaya perawatannya. Buah zaitun diperas untuk mengeluarkan minyaknya, dan minyak zaitun dapat dijadikan produk sabun dengan campuran bahan sodium hidrocide.

    Pohon Zaitun Tumbuhan Herbal Berkualitas Tinggi:

Produk-produk pohon zaitun yang mengandung khasiat herbal, yaitu: minyak zaitun, daun, buah, kulit pohon zaitun. Kandungan-kandungannya terdiri dari: Asam Benswik, dan bahan-bahan lain seperti Olivile, dan gula disebut "Mannite" yang terdapat pada daun hijau dan buah zaitun.

Minyak zaitun juga mengandung Plorite "Triolein Tripalmitin", terdapat juga bahan seperti "arachidic esters", dan sedikit mengandung bahan acid yang disebut "free oleic acid". Selain itu zaitun juga mengandung air dan kandungan mineral yang cukup banyak seperti kalsium, pengawet, dan vitamin-vitamin: (E, B2, PP, B1, dan vitamin A).

Dan kandungan gizi yang terdapat pada buah zaitun hitam lebih banyak dari yang ada pada buah zaitun hijau. Sedangkan pada daun zaitun terdapat kandungan-kandungan kimia berupa "Oleuropein acid", yaitu jenis racun berbahaya untuk membunuh jenis-jenis kuman, virus, bakteri-bakteri, dan jenis-jenis cacing.

    Kegunaan dan Khasiat-khasiat Natural Zaitun:

    * Daun Zaitun mengandung daya tangkal yang efektif dan mencegah berbagai penyakit, air rebusan daun zaitun dan kulitnya dipergunakan untuk menurunkan panas yang efektif.
    * Daun zaitun juga mengandung bahan-bahan natural membunuh mikrobat, jenis-jenis virus, dan bakteri-bakteri.
    * Daun zaitun mengobati penyakit yang baru ditemukan disebut (CFS) "Chronic Fatigue Syndrome".
    * Daun zaitun mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes.
    * Daun zaitun membantu meringankan penderita AIDS yang disebabkan oleh HIV, atau daun zaitun menguatkan kekebalan tubuh menangkis serangan virus HIV.
    * Daun zaitun membantu mengurangi stress tubuh, kelelahan fisik, mengurangi dampak nyeri-nyeri disebabkan oleh penyakit menahun yang parah seperti: Aids, kanker, meringankan beban penderita, dan melawan virus-virus yang menyebabkan penyakit-penyakit berat tersebut dengan dua cara: Pertama, mencegah penyebaran virus-virus ganas itu, dan kedua, mengaktifkan dan mengontrol fungsi kekebalan tubuh untuk menciptakan jaringan-jaringan khusus membunuh virus-virus yang menyerang.
    * Daun zaitun mengobati penyakit-penyakit flu dan influenza yang tidak dapat dicegah dengan anti-biotik.
    * Minyak zaitun dan daunnya berguna untuk mengobati penyakit jantung karena menurut hasil penelitian bahwa kedua produk zaitun ini dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi kolesterol.
    * Minyak zaitun memberikan kelembutan natural, melembutkan kulit dan wajah. Minyak zaitun dipergunakan untuk berbagai produk-produk kecantikan seperti: Krim Rambut,  produk-produk krim untuk wajah, dan sabun.
    * Olesan minyak zaitun dapat menghilangkan gatal-gatal, mencegah pengelupasan kulit, bintik-bintik, dan alergi. Mengobati luka memar, luka terbakar, dan sengatan sinar matahari.
    * Minyak zaitun dipergunakan bersama dengan obat-obat tertentu untuk mengobati penyakit kulit dan lemak. Minyak zaitun menguatkan rambut, memberikan kelembutan dan kesegaran.
    * Rebusan daun zaitun membantu menurunkan kadar gula darah.
    * Mengobati nyeri otot, persendian, dan nyeri-nyeri lainnya.
    * Minyak zaitun dapat mencegah dan mengurangi strechmark pada wanita hamil atau habis melahirkan.
    * Minyak zaitun memperlancar BAB dan membantu membuang batu ginjal lewat buang air besar.
    * Minyak zaitun mengobati penyakit-penyakit dada dan dipergunakan untuk meringankan penderita cacar.
    * Riset telah membuktikan bahwa minyak zaitun efektif mencegah kanker.
    * Minyak dan buah zaitun menguatkan penglihatan, mencegah rabun malam berkat kandungan vitamin A yang tinggi, dan mencegah kelelahan kelopak mata.
    * Memperkuat daya seksual karena mengandung vitamin A dan E.

    Catatan:

   1. Hadits lain diriwayatkan oleh 'Abed bin Hamid dalam musnadnya dari Umar, Rasulullah SAW bersabda: "Berselei-lah dengan minyak (zaitun) dan celupkanlah roti (makananmu) dengannya, karena minyak itu keluar dari pahon yang mulia".
LihatTutupKomentar