Salah Siapa Bernarsis ria di Medsos



Alkisah, tersebutlah akun sosmed seorang akhwat yang hobi banget selfie. Foto-fotonya dengan bermacam gaya dan pose lengkap dari berbagai angle terpajang dengan rapi di sana.

Tibalah suatu saat, ia merasa terganggu dengan banyaknya akun laki-laki iseng yang usil meninggalkan komentar, like dan kepo terhadap dirinya. Akhwat itu marah, kesal, benci.. Sampai akhirnya ia membuat postingan dengan caption panjang lebar menjelaskan kalau dia bukan perempuan murahan yang gampang untuk dilecehkan.

I got curios. So I keep scrolling down. Then I understand why.

Girls, ketika kita membiarkan dengan sengaja akun sosmed kita open for public, kita harus sudah siap dengan segala resikonya. Tiap orang bebas memfollow, mengomentari, melihat-lihat bahkan sekadar menyalurkan hobi kepo mereka.

Kalau nggak mau difollow, dikomentari atau dikepoin.. Ya, settingnya diubah jadi private aja atuh. Kita bebas menyeleksi siapa aja yang bisa lihat-lihat postingan kita. Biar nggak sembarang orang bisa tahu aktifitas kita, terutama orang-orang yang nggak mengenal kita dengan baik, juga orang-orang yang kurang berkenan di hati kita.

Girls, kalau cantiknya kita nggak mau dipandangi dan dinikmati oleh laki-laki asing, ya sok atuh nggak usah upload foto diri full face di sosmed. Bahkan meski sudah menutup wajah dengan cadar.

Dengan dalih berdakwah dan memasyarakatkan sunnah, kita bergaya bak model dengan hijab rapat bahkan lengkap dengan cadarnya. Di bawah foto yang kita unggah, kita selipkan nasehat dan tausiyah yang sangat menyentuh.

Ironisnya, caption nasehat yang kita posting adalah tentang pentingnya ghadhul bashar alias menundukkan pandangan, sedang di atasnya persis terdapat foto diri kita dengan lirikan mata malu-malu dan senyum penuh misteri.

How sad.

Wanita itu indah, sekaligus sumber fitnah. Oleh karenanya Allah mensyariatkan wajibnya hijab untuk meredam pesona mereka. Karena Rasulullah shalallaahu alaihi wa sallam sendiri telah memperingatkan dalam sabda beliau,

“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita .” (HR. Bukhari: 5096 dan Muslim: 2740)
LihatTutupKomentar