Menyongsong Datangnya Bulan Suci Ramadhan):-



Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Oleh Muhammad Yusran Hadi

KINI kita sudah berada di bulan Syaban dan tak lama lagi segera menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan. Maka sudah sepatutnya kita melakukan berbagai persiapan dalam rangka tarhib Ramadhan (menyambut Ramadhan). Ibarat sosok tamu yang agung, kedatangan bulan Ramadhan mesti disambut dengan perasaan gembira dan sukacita oleh umat Islam. Setelah sekian lama berpisah, maka tamu yang agung ini kembali ditunggu-tunggu dan dielu-elukan kedatangannya dengan penuh kegembiraan dan kerinduan.

Hal ini sangat wajar, mengingat tamu yang mulia ini (baca: Ramadhan) datang dengan membawa berbagai keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat. Ramadhan merupakan bulan rahmat, maghfirah dan pembebasan dari api neraka. Selain itu, Ramadhan merupakan bulan keberkahan, karena pada bulan ini pahala suatu amal shalih dan ibadah dilipatgandakan. Begitu agung dan mulianya bulan ini sehingga Rasul saw menjulukinya sebagai Sayyid Asy-Syuhur (penghulu segala bulan).

Persiapan tarhib Ramadhan sangat penting dan perlu dilakukan, agar Ramadhan kita nantinya menjadi sukses. Sebagaimana halnya ketika kita akan menghadapi suatu ujian atau pertandingan, maka tentu kita terlebih dulu mempersiapkan diri, agar berhasil dalam ujian atau menang dalam pertandingan tersebut. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara kita mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan agar Ramadhan kita sukses? Persiapan apa saja yang perlu kita lakukan dalam menyambut bulan yang mulia ini?

‘Tarhib’ Ramadhan
Menurut penulis, di antara persiapan tarhib Ramadhan yang penting dan perlu dilakukan yaitu:

Pertama, perbanyak puasa sunat pada bulan Syaban sebagaimana sunnah Rasulullah .Dalam sebuah riwayat, dari Aisyah ra ia berkata: “Aku belum pernah melihat Rosululloh menyempurnakan puasa sebulan penuh melainkan pada bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Rasulullah paling banyak berpuasa dalam sebulan melainkan pada bulan Syaban.” (HR Bukhari dan Muslim).

Kedua, mempelajari fiqh ash-shiyam (fikih puasa). Seorang muslim wajib mempelajari ibadah sehari-harinya,termasuk fikih puasa, karena sebentar lagi kita akan menjalankan kewajiban ibadah puasa. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana cara berpuasa yang benar agar ibadah kita diterima Allah swt. Dengan mempelajari fikih puasa maka kita dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan hukum puasa seperti rukun puasa, sunat dan adab puasa, yang membatalkan puasa dan sebagainya. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan kepadanya, maka Allah mudahkan pendalaman dalam menuntut ilmu agamanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Ketiga, memberi kabar gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan kepada umat Islam. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasululloh Beliau selalu memberi taushiah menjelang kedatangan Ramadhan dengan memberi kabar gembira tentang bulan Ramadhan kepada para sahabatnya. Dari Abu Hurairah, menjelang kedatangan bulan Ramadhan, Rasulullah bersabda: “Telah datang kepada kamu syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam tersebut, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).

Keempat, menjaga kesehatan dan stamina fisik. Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat pada bulan Ramadhan sangat penting. Mengingat kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik dan penuh semangat. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya sangat terganggu dan tidak semangat. Rasulullah bersabda: “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim)

Kelima, membersihkan rumah dan lingkungan. Islam memerintahkan kita untuk selalu hidup bersih dan sehat. Hal ini terbukti dengan perintah membersihkan diri dan tempat ibadah, terutama ketika kita mau shalat atau melakukan ibadah lainnya. Untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, maka kita perlu menjaga kebersihan di rumah dan di sekitar lingkungan kita. Bila kita kedatangan tamu ke rumah kita atau ke desa kita, maka kita sibuk membersihkan rumah dan lingkungan kita. Bahkan rumah atau desa dihias sedemikian rupa, agar tampak indah dan bersih. Maka, begitu pula sepatutnya kita menyambut bulan Ramadhan.

Rumah, masjid dan surau yang bersih dan indah tentu akan menciptakan suasana yang nyaman dalam beribadah, sehingga akan mendatangkan kekusyukan dalam beribadah. Sebaliknya rumah, masjid dan surau yang kotor dan bau, tentu akan mengganggu kenyamanan dalam ibadah sehingga menghilangkan kekusyukan. Apalagi sampai menimbulkan berbagai macam penyakit yang berbahaya akibat lingkungan yang kotor dan bau.

Keenam, persiapan finansial (keuangan). Bulan Ramadhan merupakan bulan amal shalih dan yang sangat digalakkan adalah berinfak dan bersedekah. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah saw. Dari Ibnu Abbas berliau bersabda: “Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan sikap kedermawaaannyasemakin bertambah pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya untuk mengajarkan Alquran kepadanya. Dan biasanya Jibril mendatanginya setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mengajari Alquran. Sungguh keadaan Jibril sangat dermawan pada kebaikan melebihi angin yang berhembus.” (HR Bukhari dan Muslim).

Agar dapat memanfaatkan keberkahan bulan Ramadhan, maka sepatutnya seorang muslim menyiapkan sebahagian hartanya sebelum kedatangan bulan Ramadhan untuk diinfakkan dan disedekahkan pada bulan Ramadhan nantinya. Selain itu, persiapan finansial ini juga sangat bermanfaat untuk keperluan bersahur dan berbuka puasa. Terlebih lagi bila ingin menu berbuka puasa mencukupi dan sesuai dengan standar gizi yang diperlukan oleh tubuh kita.

Ketujuh, persiapan jiwa dan mental. Hendaklah kita menyambut bulan Ramadhan dengan rasa penuh kegembiaraan dan tulus hati serta jiwa yang bersih (taubat). Siapkan diri untuk melakukan berbagai amal shalih dan ibadah pada bulan Ramadhan. Selain itu, hendaklah menyucikan jiwa kita dengan cara bertaubat kepada Allah swt, agar jiwa kita bersih dari noda dosa. Begitu pula kita hendaklah membiasakan diri untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah, seperti puasa sunat, shalat sunat dan memperbanyak membaca Alquran. Sehingga kita terlatih dan terbiasa melakukan ibadah yang optimal.

Demikianlah di antara berbagai persiapan yang dapat kita lakukan dalam rangka menyambut kedatangan tamu yang agung dan mulia yang bernama Ramadhan. Mari kita sambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, keimanan dan ketulusan hati. Raihlah berbagai keutamaan yang dibawa oleh Ramadhan dengan melakukan berbagai amal shalih dan ibadah secara optimal. Semoga kita sukses dalam ujian dan ibadah di bulan Ramadhan ini!
LihatTutupKomentar