M A L A M



Seperti yang telah dijelaskan sebelumya, malam-malam orang shaleh adalah malam ibadah. 

Mereka memohon anugerah Allah, meminta ampunan dan petunjuk agar dituntun ke jalan yang diridhai-Nya. Mereka merasakan kenikmatan yang tiada tara. Air mata mereka bercucuran antara harapan surga dan ketakutan terhadap neraka. 

Mereka begitu merindukan pertemuan dengan Kekasih yang memberinya kehidupan, yaitu Allah Yang Maha Tinggi. Hidup mereka adalah untuk Allah. Tak ada harapan selain berjumpa dengan-Nya di akhirat kelak.

Cahaya keagungan menyelimuti mereka dan tanda pengkhidmatan ada dihadapan mereka.

“Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (Al-Furqan [25]: 64)

Bagaimana dengan kita....???

Kita yang berlumur dosa dan kelaliman menyia-nyiakan waktu malam dan menelantarkan diri sendiri disebabkan karena kita menyelimuti malam-malam dengan tidur yang lelap. Kita tak tergerak untuk mengajukan diri sebagai hamba-Nya yang ingin bersyukur.

Mengapa kita tidak bangkit?
Bukankah seluruh anggota badan kita sempurna?
Apa yang terjadi pada kita?
Apa yang membuat kita membatu di atas ranjang?
Apa yang menahan gerakan anggota tubuh kita?

Maka hari demi hari pun berlalu hingga kematian sudah mengetuk pintu rumah kita, kita tetap tidak beranjak untuk melakukan ibadah malam yang sangat berharga ini.

Ambillah pelajaran dari perkataan orang-orang shaleh berikut ini.

Ali bin Abi Thalib: ”Perjalanan akhirat sangat panjang. Untuk menempuhnya diperlukan kendaraan malam.”

Yahya bin Mu’adz: “Malam sangatlah panjang, oleh karena itu janganlah kamu pendekkan dengan tidur.

Ahmad bin Harb: ”Sungguh mengherankan orang yang mengetahui bahwa surga dihias di atasnya dan neraka dinyalakan di bawahnya, tetapi dia tidur diantara keduanya.”

’Umairah: ”Bangunlah suamiku! Malam segera berlalu. Sungguh kafilah orang-orang shaleh telah berjalan mendahului kita.”

Luqman Al-Hakim: ”Anakku, jangan sampai ayam jantan lebih cerdas daripadamu. Ia berkokok pada akhir malam, sementara engkau tertidur pulas.”
LihatTutupKomentar