"Sakit Itu Ibadah "



Ketika sakit menimpa, kita sering panik. Dalam benak kita hanya terpikirkan obat, dokter, atau klinik. Pikiran itu tidak salah karena obat dan dokter adalah proses ikhtiar. Yang harus kita pahami betul bahwa Alllah SWT. yang menyembuhkan kita bukan dokter atau obat.

Ilmu dokter adalah sangat terbatas, bagaikan setetes air dalam samudera dibandingkan dengan ilmu Allah. DIA menguji manusia dengan sakit dan bersamaan dengan itu pula tentu bertaburan hikmah didalamnya.

Dibalik kesusahan itu ada hikmahnya sebagaimana firman Allah SWT. berikut :

“Karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” (Al Insyirah /94 ayat 5 dan 6)

Ketidakpahaman terhadap hakikat sakit ini, sering kita panic, bersikap reaktif, emosional, menyalahkan kondisi bahkan menyalahkan Sang Pencipta. Padahal sakit itu juga merupakan ibadah. Bukalah akal hati kita, berdo’alah, berikhtiarlah dan tabahlah menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan itu, karena kehidupan ini memang didesain oleh Allah sebagai tempat ujian.

Allah menguji keimanan dan kesabaran manusia baik ketika sakit atau sehat untuk beriman dengan benar yang pembuktian keimanannnya diwujudkan dengan mengerjakan amal-amal sholeh.

Salah satu amal sholeh ketika sedang sakit adalah tabah dan gigih dalam usaha untuk berobat dan mencari kesembuhan. Oleh karena itu, mari kita sikapi dengan baik bila atau ada anggota keluarga yang menderita sakit untuk senantiasa mawas diri terhadap kesalahan untuk kita perbaiki.

Apapun jenis sakit yang diderita oleh orang beriman termasuk sakit karena “tertusuk” duri, apabila dijalani dengan sabar dalam menyikapinya, dan gigih dalam usaha pengobatannya dan diawali dengan mawas diriterhadap keslahan-kesala
han kita, bisa menggugurkan dosa sebagaimana hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim.

“Tidak ada musibah yang menimpa seperti keletihan, kelesuan, sakit, duka, susah atau gangguan sekedar tusukan duri melainkan Allah akan menghapus sebagian dosanya.” (Bukhari – Muslim)
LihatTutupKomentar