IFFAH??MAU tahu artinya apa??
IFFAH??MAU tahu artinya apa??yuukk kita bahas..cekidot!
!
Bismillahirrroh manirrohim....( berbagi ilmu yuukk,,bisa di share pada teman,saudara,i stri,ibu,dll)it ung2 belajar DAKWAH^_^*IFFAH " Lambang Kemuliaan Wanita "
Wanita yang cantik? Banyak.., Akan tetapi, apakah semua mereka itu mulia dan bahagia dengan kecantikan yang mereka miliki? Alangkah banyaknya kita lihat wanita cantik tapi hina. Tidak sedikit wanita berparas menawan, tapi sengsara.
Hal ini mengingatkan kita kepada kisah seorang ratu kecantikan yang akhirnya mati bunuh diri. Berarti kecantikan fisik tidak menjamin seseorang akan mulia dan bahagia. Karena kecantikan itu akan mengeriput seiring dengan berjalannya waktu. Punah seiring dengan datangnya ajal. Tapi ada satu kecantikan yang hakiki, kecantikan yang tak akan lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan, kecantikan yang lebih anggun daripada rembulan malam, dan kecantikan yang tak akan punah dengan berakhirnya kehidupan. Itulah kecantikan yang dimiliki oleh wanita salehah.
Wanita salehah adalah wanita yang mampu meraih kemuliaan bukan dengan kecantikan wajah. Bukan pula dengan keelokan tubuh. Tidak juga dengan banyaknya perhiasan. Dalam Islam, ketiga hal tersebut adalah fitnah (ujian)
bagi wanita, yang disamping bisa membawanya menuju kemuliaan, juga bisa menyeretnya ke lembah kebinasaan. sehingga tidak sedikit kita lihat, banyak wanita yang terjebak dengan anggapan bahwa keelokan fisik adalah segala-galanya. Mereka menganggap bahwa kemuliaan dan kebahagiaan akan didapat bila berwajah cantik, kulit yang putih, dan tubuh yang ramping.
Maka tidak aneh kalau banyak ditemukan wanita yang mati-matian memperputih kulitnya, mengoperasi plastik bagian tubuhnya, menghambur-hamb urkan
berjuta-juta uang demi mengejar prestise. Bagi yang tidak mampu, mereka
menjadi rendah diri dan merasa tereliminasi dari pergaulan. Padahal,
kecantikan dan kemolekan tubuh tidak dapat dijadikan tolok ukur
kemuliaan. Lebih jauh lagi, semua itu tidak bisa menjamin seseorang akan
bahagia.
Sesungguhnya kemuliaan yang diraih seorang wanita salehah adalah karena kemampuannya untuk menjaga MARTABATnya (‘iffah) dengan hijab serta iman dan takwa.mmm.....I barat
sebuah BANGUNAN, ia akan berdiri lama jika mempunyai pondasi yang
kokoh. Andaikan pondasi sebuah bangunan itu tidak kokoh, maka seindah
dan semegah apapun, pasti akan cepat runtuh. Begitu juga dengan iffah
yang dimiliki oleh seorang wanita, dengan iman dan takwa merupakan
pondasi dasar untuk meraih kemulian-kemuli an lain.
Dengan iffah, seorang muslimah akan selalu menjaga akhlaknya.
Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa MALU. Sebagaimana terukir dalam hadis Nabi Sallallahu 'alaihi Wasallam. :
”Malu dan iman itu saling bergandengan, jika hilang salah satunya, maka hilanglah bagian yang lain.” (HR. Hakim dan At-Thabari).
Adanya rasa malu, membuat segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan melakukan sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah. Sehingga dengan akhlak yang dimiliki, ia lebih harum daripada kasturi.
Dengan iffah, seorang muslimah akan sadar betul bagaimana cara bersikap dan bertutur kata. Tidak ada dalam sejarah, seorang wanita salehah centil, suka jingkrak-jingkr ak dan
menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga
setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh
makna dan bermutu tinggi.
Dengan iffah, apapun ibadah yang dilakukan penuh dengan keIKHLASan.
Ketika memberikan senyuman kepada orang lain, tetap PROPORSIONAL
(pada tempatnya). Tidak semua laki-laki yang dijumpai diberikan senyuman manis, karena senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain.
Karena iffah, seorang muslimah bisa lebih berSABAR dengan musibah-musibah yang menimpa diri, dan tidak pernah mengeluh dan SEDIH dengan kegetiran-keget iran
yang datang bertubi-tubi. Karena sesungguhnya ia yakin INDAHNYA HIDUP
AKAN TERASA DENGAN ADANYA KESULITAN DAN RINTANGAN. Ia sepenuhnya percaya
bahwa BERSAMA KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN,, benar-benar meresapi, bahwa
Allah jika mencintai seorang hamba, Dia akan mendatangkan cobaan
kepadanya. Dan siapa yang rela dengan ujian itu, maka ia akan memperoleh
ridha dari Allah. Namun siapa yang tidak rela dengan cobaan itu, maka
Allah akan murka. Ia akan selalu mengambil hikmah dari setiap masalah
dan kejadian-kejadi an di sekelilingnya.
Masih banyak kemuliaan-kemul iaan lain yang akan lahir dari kemampuan
menjaga iffah. Itulah pondasi kemuliaan bagi seorang wanita salehah.
Mulialah wanita salehah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga. Kemuliaan wanita salehah digambarkan Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam . dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salehah.” (HR. Muslim).
Jika ingin mendapatkan kemuliaan sebagai wanita salehah, maka
sesungguhnya kemuliaan itu hanya dapat diraih manakala ia memiliki kemampuan untuk menjaga martabat(IFFAH)
dengan iman, menerima semua karunia yang Allah berikan, menghijab
dirinya dari kemaksiatan, menghiasi semua aktivitasnya dengan ibadah,
dan memberikan yang terbaik terhadap sesama. Seorang wanita yang mampu
melakukan itu, ia akan mulia disisi Allah dan terhormat di hadapan
manusia.
Belajarlah dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui.
Ambil ilmu dari mereka. Kita juga dapat mencontoh kepribadian dari figur-figur mulia yang mendapatkan tempat terhormat di tengah-tengah umat hingga kini. Khadijah ra. misalnya, yang namanya terus berkibar sampai sekarang, bahkan setiap anak wanita dianjurkan untuk meneladaninya.
Terkenalnya seorang Khadijah bukan karena kecantikan wajahnya, namun karena pengorbanannya yang demikian fenomenal dalam mendukung perjuangan dakwah Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. Begitu pun Aisyah ra., salah seorang istri Nabi dan juga seorang cendikiawan muda. Darinya para sahabat mendapat banyak ilmu.
Masih banyak wanita mulia yang berkarya untuk umat pada masa-masa berikutnya. Keharuman dan keabadian nama mereka disebabkan oleh kemampuan mengembangkan kualitas diri, menjaga iffah (martabat), dan memelihara diri dari kemaksiatan. Sinar kemuliaan mereka muncul dari dalam diri, bukan fisik. Sinar inilah yang lebih abadi. Bagi mereka, fisik hanya perhiasan saja yang pada waktunya akan hancur, sehingga fisik seperti apapun tidak banyak mempengaruhi kehidupan mereka.wallâhu a’lam Bishawab ...
Bismillahirrroh
Wanita yang cantik? Banyak.., Akan tetapi, apakah semua mereka itu mulia dan bahagia dengan kecantikan yang mereka miliki? Alangkah banyaknya kita lihat wanita cantik tapi hina. Tidak sedikit wanita berparas menawan, tapi sengsara.
Hal ini mengingatkan kita kepada kisah seorang ratu kecantikan yang akhirnya mati bunuh diri. Berarti kecantikan fisik tidak menjamin seseorang akan mulia dan bahagia. Karena kecantikan itu akan mengeriput seiring dengan berjalannya waktu. Punah seiring dengan datangnya ajal. Tapi ada satu kecantikan yang hakiki, kecantikan yang tak akan lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan, kecantikan yang lebih anggun daripada rembulan malam, dan kecantikan yang tak akan punah dengan berakhirnya kehidupan. Itulah kecantikan yang dimiliki oleh wanita salehah.
Wanita salehah adalah wanita yang mampu meraih kemuliaan bukan dengan kecantikan wajah. Bukan pula dengan keelokan tubuh. Tidak juga dengan banyaknya perhiasan. Dalam Islam, ketiga hal tersebut adalah fitnah (ujian)
bagi wanita, yang disamping bisa membawanya menuju kemuliaan, juga bisa menyeretnya ke lembah kebinasaan. sehingga tidak sedikit kita lihat, banyak wanita yang terjebak dengan anggapan bahwa keelokan fisik adalah segala-galanya.
Maka tidak aneh kalau banyak ditemukan wanita yang mati-matian memperputih kulitnya, mengoperasi plastik bagian tubuhnya, menghambur-hamb
Sesungguhnya kemuliaan yang diraih seorang wanita salehah adalah karena kemampuannya untuk menjaga MARTABATnya (‘iffah) dengan hijab serta iman dan takwa.mmm.....I
Dengan iffah, seorang muslimah akan selalu menjaga akhlaknya.
Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa MALU. Sebagaimana terukir dalam hadis Nabi Sallallahu 'alaihi Wasallam. :
”Malu dan iman itu saling bergandengan, jika hilang salah satunya, maka hilanglah bagian yang lain.” (HR. Hakim dan At-Thabari).
Adanya rasa malu, membuat segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan melakukan sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah. Sehingga dengan akhlak yang dimiliki, ia lebih harum daripada kasturi.
Dengan iffah, seorang muslimah akan sadar betul bagaimana cara bersikap dan bertutur kata. Tidak ada dalam sejarah, seorang wanita salehah centil, suka jingkrak-jingkr
Dengan iffah, apapun ibadah yang dilakukan penuh dengan keIKHLASan.
Ketika memberikan senyuman kepada orang lain, tetap PROPORSIONAL
(pada tempatnya). Tidak semua laki-laki yang dijumpai diberikan senyuman manis, karena senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain.
Karena iffah, seorang muslimah bisa lebih berSABAR dengan musibah-musibah
Masih banyak kemuliaan-kemul
menjaga iffah. Itulah pondasi kemuliaan bagi seorang wanita salehah.
Mulialah wanita salehah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga. Kemuliaan wanita salehah digambarkan Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam . dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salehah.” (HR. Muslim).
Jika ingin mendapatkan kemuliaan sebagai wanita salehah, maka
sesungguhnya kemuliaan itu hanya dapat diraih manakala ia memiliki kemampuan untuk menjaga martabat(IFFAH)
Belajarlah dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui.
Ambil ilmu dari mereka. Kita juga dapat mencontoh kepribadian dari figur-figur mulia yang mendapatkan tempat terhormat di tengah-tengah umat hingga kini. Khadijah ra. misalnya, yang namanya terus berkibar sampai sekarang, bahkan setiap anak wanita dianjurkan untuk meneladaninya.
Terkenalnya seorang Khadijah bukan karena kecantikan wajahnya, namun karena pengorbanannya yang demikian fenomenal dalam mendukung perjuangan dakwah Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. Begitu pun Aisyah ra., salah seorang istri Nabi dan juga seorang cendikiawan muda. Darinya para sahabat mendapat banyak ilmu.
Masih banyak wanita mulia yang berkarya untuk umat pada masa-masa berikutnya. Keharuman dan keabadian nama mereka disebabkan oleh kemampuan mengembangkan kualitas diri, menjaga iffah (martabat), dan memelihara diri dari kemaksiatan. Sinar kemuliaan mereka muncul dari dalam diri, bukan fisik. Sinar inilah yang lebih abadi. Bagi mereka, fisik hanya perhiasan saja yang pada waktunya akan hancur, sehingga fisik seperti apapun tidak banyak mempengaruhi kehidupan mereka.wallâhu a’lam Bishawab ...