^^ BURUK SANGKA ^^



Ada tipe manusia yang acuh-tak acuh terhadap sisi positif yang ada pada seseorang. Ia lebih fokus melihat sisi negatifnya saja, dan cenderung mencari-cari kesalahan.

KISAH pertama,

Seorang suami menyangka istrinya ada ’main’ dengan lelaki lain. Benih sangkaan ini tumbuh bagaikan duri di dalam benak dan jiwanya. Keraguan itu terus berlanjut, dan setan terus memperbesar api prasangka tersebut, hingga akhirnya keraguan itu pun berujung perceraian.

KISAH kedua,

Seorang istri menaruh curiga dan berprasangka buruk kepada suaminya dikarenakan terlambat tiba di rumah. Lalu setan dengan cekatan menyulut api pertengkaran. Sedikit-demi sedikit prasangkanya itu berubah menjadi keyakinan bahwa suaminya mau kawin lagi.

KISAH ketiga,

Seorang istri telah bekerja keras mengurusi anak-anaknya, membersihkan rumah, menyediakan makanan, dan mempersiapkan dirinya untuk menyambut kedatangan suaminya.

Namun, manakala suaminya datang, yang dilihatnya hanyalah keteledoran sang istri. Lalu dia mengkritik istrinya. Ia tidak mau menghargai sedikit pun kerja keras yang telah dilakukan istrinya dari pagi buta hingga larut malam.

Hai suami, tidakkah engkau menyadari betapa banyak kelebihan dan kebaikan yang melekat pada istrimu, tetapi kenapa engkau mengabaikannya dan hanya memperhatikan sifat-sifat buruknya saja.

Kenapa engkau tidak menjadi seperti seekor lebah madu, yang manakala memasuki sebuah taman dia hanya mencari bunga yang indah, dan tidak pergi ke tempat-tempat yang kotor.

Mengapa engkau malah memilih menjadi lalat?

Apakah adil, bila istrimu melakukan kesalahan, kemudian engkau marah dan mengabaikan seluruh kebaikan yang selama ini telah dipersembahkannya untukmu?

Obat penawar dari semua perangai buruk di atas adalah,

”Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain ...” (Al-Hujurat [49]: 12)
LihatTutupKomentar