TERPEDAYA



Orang yang paling banyak memerlukan nasehat adalah para penguasa, karena hampir semua aparatnya mabuk dalam hawa nafsu dan kenikmatan dunia. Mereka sangat kebal dengan dosa. Mereka tidak malu melakukan korupsi, manipulasi, mark-up, menerima suap, dan bermain wanita.

Mereka mabuk penghormatan. Rasa gengsi mereka mencegah mereka untuk menjenguk orang sakit. Tak pernah mengantar jenazah, kecuali yang mereka pandang memiliki kedudukan terhormat.

Mereka terjerat oleh aturan-aturan yang mereka buat sendiri, bahkan menuhankannya.

Lihatlah…

Kematian telah memutus leher para raja yang sewenang-wenang
Menghancurkan punggung-punggu
ng penguasa zalim
Memendekkan angan-angan penggila harta dan wanita

Mereka beralih dari istana menuju kuburan
Terangnya buaian dunia menuju gelapnya liang lahat
Bermain-main dengan selir menuju penderitaan cacing dan serangga
Menikmati makanan dan minuman haram menuju timbunan debu
Ramainya pergaulan menuju sepinya kesendirian
Tempat pembaringan yang lembut menuju ’tempat pertarungan’ yang menyakitkan

Mahasuci Zat Yang Tunggal
Yang menjadikan kubur sebagai penjara bagi orang-orang yang celaka
Tahanan yang sempit bagi mereka yang durjana hingga hari penentuan

Orang yang tenggelam dalam permainan dunia, dan mencintai kesenangannya, pasti hatinya akan lalai dari mengingat mati. Kalaupun mengingatnya, hal itu hanya untuk meratapi dunianya.

Akhirnya,

Kematian merupakan musibah. Namun, ada musibah yang lebih besar lagi, yaitu melalaikan kematian, berpaling dari mengingatnya, jarang sekali memikirkannya
LihatTutupKomentar