5 karunia Allah dan sekaligus 5 balasannya ( chapter 2)




, وَلَا يُعْطِيْهِ التَّوْبَةُ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ القُبُوْلُ
Taubat adalah pekerjaan manusia, sementara ampunan taubat merupakan hak ketentuan Allah ta’ala, tdaklah layak bagi manusia menyimpulkan sesuatu dosa tidak akan mendapat ampunan Allah, padahal dirinya tak pernah menjalani taubat. seorang ulama sufi berpesan

لَا يَعْظُمُ الذَّنْبُ عِنْدَكَ عِظْمَةً تَصُدُّكَ عَنْ حُسْنِ الظَّنِّ بِاللهِ تَعَالَىْ
Jangan sampai dosa itu yang kau anggap besar sehingga menghalangimu dari berprasangka baik kepada Allah ta’ala

Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bertaubat kepada-Nya, merasa taubat tidak mungkin di terima oleh-Nya hal itu hanya prasangka hati yang hanya akan menyiksa diri,

وَلَا يُعْطِيْهِ الصَّدَقَةَ إِلَّا وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ التَّقَبَّلُ
Hakikatnya harta yang di miliki adalah kepunyaan-Nya, lalu menyerahkan kembali kepada-Nya adalah jalan terbaik untuk meni’mati harta di kemudian hari yang amat panjang. Sedekah adalah simpanan yang pasti Allah akan menerima dan memberikan balasan terbaik, Allah maha kaya mustahil mengalami kebangkrutan, Allah maha pemberi mustahil tidak memberikan balsan, kita hamba yang lemah tidak memiliki alasan apapun untuk menolak sekedar bersedekah, janganlah hati merasa takut harta akan habis saat di bagikan, sadarilah kita lahir ke dunia ini tanpa membawa apa-apa tetapi tetap bisa hidup, kenapa harus takut untuk sedekah?

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut
pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati ( Al Baqarah 262 )
LihatTutupKomentar