:>( PERILAKU SUAMI YANG MEMBIKIN KESAL )<:



* MENCELA

Suami menganggap bahwa ini termasuk kesempurnaan sifat hegemoni laki-laki. Tindakan ini jelas sangat menyakiti istri, melukai perasaannya dan menambah tingkat ketegangan dalam keluarga.

Wahai suami, kasihanilah orang yang di muka bumi, niscaya yang di langit mengasihimu.

* RAMAH & SANTUN KEPADA ORANG LAIN

Ada sekelompok laki-laki yang mengidap gangguan kepribadian. Di luar rumah mereka bagai Al-Qur’an berjalan. Kata-kata bijak nan indah meluncur fasih dari lidahnya. Cakap mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi kawan-kawan dan kenalan. Senyum ramah mengembang dibibirnya. Belum lagi kesabarannya menghadapi tuduhan dan sikap buruk manusia.

Akan tetapi ketika di dalam rumah, ia melepas karakter tersebut dan menggantinya dengan karakter berbeda. Lidahnya serasa kelu dari kata-kata hikmah. Ia lupa nasehat-nasehatnya sendiri.

Wahai suami, keluarga anda adalah orang yang paling berhak merasakan kesantunanmu, keindahan pergaulanmu, dan kelonggaran dadamu.

*TEMPERAMENTAL

Banyak kalangan istri tersiksa oleh sifat temperamental suami yang kelewatan. Sehingga istri menjalani hidupnya dengan suasana tegang dan gundah.

Sudah tidak terhitung banyaknya jumlah pengaduan para istri ke pengadilan akibat sikap bengis, kasar, kejam, diktatorisme suami kepada istri.

Islam memerangi sikap bengis dan kasar kepada manusia, termasuk kepada istri dan seluruh anggota keluarga.

Rasul saw. bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan yang paling lembut kepada keluarganya (HR. Ahmad, Tirmidzi)

*MENYIMPAN MEMORI BURUK

Sebagian kalangan suami memfungsikan dada mereka bak almari penyimpanan kesalahan-kesalahan istri, kealpaan, dan tindakan buruknya. Hingga ketika terjadi perselisihan, suami-suami ini membuka almari tersebut dan membeberkan satu per satu catatan pelanggaran yang telah lama. Orang seperti ini tidak mungkin bahagia menjalani kehidupan rumah tangga.

Sudah semestinya suami mencampakkan semua memori buruk ini ke keranjang sampah dan tidak memberi jalan pada setan untuk mengembalikannya lagi ke dalam ingatannya.

Ia hanya harus menyimpan kenangan-kenangan indah, peristiwa-peristiwa bahagia, dan hari-hari cantik yang ia lalui bersama istri.

* MENGANCAM DENGAN CERAI

Sesungguhnya kehidupan rumah tangga itu merupakan ikatan yang kuat dan sakral. Karenanya, seyogianya dihormati.

Tidak semestinya menyebut-nyebut cerai tiap kali masalah muncul. Seolah-olah itu menjadi pedang tajam yang dikalungkan di leher istri. Bahkan, seyogianya kata cerai tidak terbesit dalam hati sekalipun.
LihatTutupKomentar